Selasa, 30 September 2025

DPR Kembali Gelar Lomba Stand Up Comedy 'Kritik DPR'

Bamsoet, panggilan karibnya, ingin mempertegas kepada publik bahwa DPR RI terbuka dan tidak anti kritik

Tribunnews.com/Theresia
Ketua DPR RI Bamsoet di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sukses mengadakan lomba stand up comedy 'Kritik DPR' pada tahun lalu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo kembali menggelar lomba stand up comedy.

Bamsoet, panggilan karibnya, ingin mempertegas kepada publik bahwa DPR RI terbuka dan tidak anti kritik.

Baca: Bamsoet: Bangsa Indonesia Harus Terus Bangun SDM Unggul

Lomba digelar dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI dan HUT DPR RI ke-74.

"DPR RI saat ini sudah menjadi parlemen terbuka. Siapa pun boleh menyampaikan kritik kepada DPR tanpa harus merasa takut. Semakin banyak yang mengkritik akan semakin bagus bagi peningkatan kinerja DPR RI,” ujar Bamsoet di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan melalui stand up comedy, DPR RI ingin mengajak kaum milenial untuk melek politik sekaligus menyampaikan kritik dengan gaya zaman now.

Terlebih saat ini stand up comedy tengah digandrungi masyarakat luas.

"Tradisi menyampaikan kritik melalui humor harus terus ditumbuhkembangkan di Indonesia. Melalui humor, kritik yang disampaikan akan terasa lebih segar," ucapnya.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menilai kritik melalui humor sangat efektif.

Kegelisahan masyarakat terhadap berbagai persoalan dapat disuarakan melalui materi yang dibawakan para komika.

"Seorang stand up comedian yang cerdas mampu membuat orang menertawakan dirinya sendiri, meskipun dia sedang menjadi sasaran kritik tersebut. Lihat saja bagaimana para anggota DPR tertawa terbahak pada lomba stand up comedy tahun lalu, padahal saat itu mereka tengah dijadikan 'sasaran tinju' para komika," tutur Bamsoet.

Sementara itu, Ketua Panitia lomba stand up comedy 'Kritik DPR' Iwel Sastra menjelaskan lomba ini terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia.

Dari seluruh peserta yang mendaftar, panitia akan memilih 50 peserta untuk mengikuti babak penyisihan. Pendaftaran dilakukan tanpa dipungut biaya apapun.

"Pembatasan jumlah peserta ini agar dewan juri bisa menikmati penampilan peserta sambil memberikan penilaian. Pembatasan ini juga menjadi seleksi awal, karena kalau tidak dibatasi peserta bisa tembus ratusan," jelas Iwel.

Lebih jauh Iwel memaparkan, babak penyisihan akan dilaksanakan pada tanggal 5 September 2019.

Baca: Bamsoet Harap Parlemen Remaja Buat Kaum Muda Lebih Melek Politik

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved