Kabinet Jokowi
Reaksi Ahok saat Ditanya Peluangnya Jadi Menteri Jokowi
"Tidak ada perjanjian untuk saya menjadi menteri," ungkap Ahok, ketika diwawancarai Kompas.com, di Hotel Naka
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau BTP belakangan sempat disebut-sebut bakal jadi menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal itu, Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum mendapat informasi apapun tentang nama-nama calon menteri di Kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Baca: Saat Kunjungi Kupang, Ahok Blak-Blakan Apa yang Diperoleh Saat Berada di Tahanan Mako Brimob
Nama Ahok sempat diisukan masuk dalam daftar calon menteri.
Untuk penentuan calon menteri, Ahok menyebut, hal itu merupakan hak prerogatif presiden.
"Tidak ada perjanjian untuk saya menjadi menteri," ungkap Ahok, ketika diwawancarai Kompas.com, di Hotel Naka, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/8/2019) sore.
Menurut Ahok, dirinya hanya fokus berkunjung ke daerah-daerah, bersama pengurus PDI Perjuangan.
"Tugas saya, hanya berkunjung ke daerah, bersama-sama teman dari partai (PDIP Perjuangan)," ujar Ahok.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris DPD PDIP NTT Yunus Takandewa, mengatakan, Ahok tiba di Bandara El Tari Kupang pada pukul 12.40 Wita.
"Pak Ahok ke Kupang menggunakan pesawat Batik Air," ujar Yunus, kepada Kompas.com, Selasa pagi.
Setelah itu, pada pukul 14.00 Wita, Ahok akan bertemu dan berdialog dengan para tokoh agama di Hotel Naka.
Yunus menyebut, pertemuan dengan tokoh agama di NTT, sebagai langkah memperkuat dan membumikan Pancasila sebagai ideologi paripurna yang menjadi falsafah bangsa.
Selanjutnya, pada pukul 17.00 Wita, Ahok akan menyapa warga Kota Kupang dan berdialog secara dekat, santai dan merakyat, di halaman kantor DPD PDI Perjuangan NTT.
Menurut Yunus, sebagai kader PDI Perjuangan, Ahok memahami betul Tri Sakti Bung Karno sebagai sebuah jalan kemandirian rakyat, khususnya berdikari di bidang ekonomi.
"Beliau akan berbagi konsep kemandirian ekonomi, usaha kecil menengah dan perhatian sosial melalui aplikasi teknologi kepada khalayak umum,"sebut Yunus.
Ketua DPD PDIP NTT Emi Nomleni, mengatakan, Ahok direncanakan berada di Kota Kupang pada 13-15 Agustus 2019 mendatang.
Selain bertemu dan berdialog dengan tokoh agama dan masyarakat, lanjut Emi, Ahok akan menjajaki investasi pakan ternak di wilayah Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Baca: Dokter di Mako Brimob Punya Cara Sederhana nan Unik untuk Naikkan Kembali Tensi Ahok yang Drop
"Untuk tahap awal, Ahok akan menanam jagung di lahan seluas 500 hektare, dari total lahan yang dibutuhkan sebanyak 5.000 hektare," ujar Emi.
Emi menyebut, ratusan hektare lahan itu berada di empat desa di Kecamatan Kupang Barat, yakni Desa Nitneo, Boneana, Oematnunu dan Bolok. Ahok juga kata Emi, akan berkunjung ke Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Jokowi, Ini Komentar Ahok
Kata pengamat soal peluang Ahok
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut kalau mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak bisa jadi menteri secara hukum.
Sebab, Ahok sudah pernah dipenjara karena kasus penodaan agama dan menjalani hukuman lebih dari satu tahun.
Hal itu disampaikan oleh Yunarto Wijaya di akun Twitter-nya, @yunartowijaya.
Yunarto Wijaya menyampaikan itu saat mengomentari postingan @CG_chotimah soal Ahok.
Akun itu memposting video Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang memperkenalkan Ahok sebagai kadernya.
Kemudian akun itu menyebut kalau Ahok bisa jadi menteri di kabinet Jokowi.
"Ahok sdh resmi jadi kader PDI Perjuangan,
jika memang jatah menteri unk PDIP ditambah sama pak Jokowi dan Ahok yg dipilih,
cocoknya dia jadi menteri apa ya?
Duet Jokowi Ahok lg, bakalan ada yg kejang2.
#TetapMega," tulis akun tersebut.
• Dituding Andre Nikmati Fasilitas saat Jadi Tangan Kanan Ahok, Rian Ernest Kesal : Fitnah Macam Apa
• Setelah Cerita tentang Prabowo dan Ahok di Kongres, Megawati : Enak Toh Jadi Pemenang, Semua Merapat
Tweet itu kemudian ditanggapi oleh Yunarto Wijaya yang menyebut kalau Ahok tak mungkin jadi menteri secara hukum.
"By law ahok gak mungkin jadi menteri...," tulisnya.
PDIP tak memaksa Ahok masuk politik
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak memaksa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk kembali turun di gelanggang politik.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Eriko Sotarduga mengatakan, PDI-P mempersilakan Ahok untuk menepi dari dunia politik dan menata hidupnya setelah bebas dari tahanan.
"Barlah kita berikan kesempatan beliau, PDI Perjuangan memberi kesempatan pada beliau untuk menata kehidupannya dulu. Soal nanti politik atau apa, nanti lah," kata Eriko di lokasi Kongres V PDI-P, Kamis (8/8/2019).
Baca: Alasan Pemerintahan Wacanakan PNS Kerja dari Rumah, Tak Perlu ke Kantor
Baca: Dua Tokoh Ini Khusus Disebut Megawati di Kongres PDIP di Bali
Eriko menuturkan, Ahok pun sebetulnya belum memiliki niat kembali berpolitik. Menurut Eriko, Ahok saat ini cenderung untuk ingin berbisnis.
Eriko juga tak mau berandai-andai apakah Ahok akan mendapat jabatan di dalam tubuh PDI-P.
Ia mengatakan, PDI-P juga belum membahas kemungkinan Ahok menjadi menteri sebagaimana yang ramai diperbincangkan warganet.
"Untuk apa kita berandai-andai? Hargailah beliau yang mau menata kehidupan pribadinya, kehidupan keluarganya. Kesempurnaan hanya milik Tuhan, tetapi di tengah hal seperti itu bukankah luar biasa beliau itu kembali untuk memperjuangkan kehidupannya," ujar Eriko.
Seperti diketahui, Ahok kini berstatus sebagai kader PDI-P. Ia bergabung dengan PDI-P setelah bebas dari tahanan pada Januari 2019 lalu.
Sebagai kader PDI-P, Ahok ikut menghadiri Kongres V PDI-P yang digelar di Bali. Namanya pun disebut dalam pidato politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Ada yang bilang, jangan dong panggil Pak Ahok lagi. Saya bilang ya emang namanya begitu. Pak Purnama, Pak Purnama, apa kabar...," kata Mega yang disambut tawa kader dan undangan.