Di Depan 744 Lulusan IPDN, Mendagri Bicara Soal Radikalisme hingga Area Rawan Korupsi
Tantangan tersebut menurut Tjahjo antara lain radikalisme dan terorisme, masalah narkoba, masalah sosial hingga area rawan korupsi.
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Dalam sambutannya saat mewisuda 744 lulusan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (5/8/2019) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan sejumlah tantangan lulusan IPDN yang akan disebar ke seluruh Indonesia sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara).
Tantangan tersebut menurut Tjahjo antara lain radikalisme dan terorisme, masalah narkoba, masalah sosial hingga area rawan korupsi.
“Ancaman radikalisme dan terorisme bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri, tapi tanggung jawab kalian yang akan ditempatkan di daerah-daerah. Tantangan yang kedua adalah masalah narkoba sebagai musuh bersama bangsa,” tegasnya.
Baca: Pengamat: Aturan Ganjil Genap Tak Bisa Diterapkan pada Sepeda Motor
Kemudian menurutnya adalah tantangan sosial mulai dari kemiskinan, kesehatan, kematian ibu dan anak yang masih tinggi serta penerapan hidup sehat di masyarakat.
“Lalu masalah area rawan korupsi yang harus dihindari yaitu penyalahgunaan wewenang, perencanaan anggaran, jual beli anggaran serta mekanisme pengadaan barang dan jasa,” imbuh pria kelahiran Semarang tersebut.
Baca: Dampak Pemadaman Listrik, Warga Tangsel Keluhkan Susahnya Air Bersih
Menurut Tjahjo tantangan-tantangan itu akan dihadapi lulusan IPDN sebagai ASN yang bertugas mengabdi untuk masyarakat.
“Selamat dan sukses tapi tugas kalian belum selesai. Justru yang paling utama adalah pengabdian kepada masyarakat,” pungkasnya.