Sabtu, 4 Oktober 2025

Moeldoko: Presiden Ingin Orang Indonesia Berkompetisi

Menurut Moeldoko, proses membuka pintu bagi rektor asing saat ini masih dalam pembahasan, tetapi nantinya perlu dilakukan uji coba

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, memberi sambutan saat menghadiri HUT Perum PPD ke-65, Senin (22/7/2019) yang berlangsung di Kantor Perum PPD, Ciputat. Dalam sambutannya dihadapan ratusan karyawan yang hadir Moeldoko memberi ucapan selamat kepada Perum PPD ke-65. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya kompetisi di dalam negeri, setelah mempersilahkan rektor luar negeri atau asing memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Presiden sesungguhnya niat baiknya, ingin bawa orang Indonesia berkompetisi. Kalau ada rektor dari luar, mungkin ada BUMN Dirut dari luar, presiden ingin melihat bagaimana kalau bangsa ini berkompetisi," kata Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Menurut Moeldoko, proses membuka pintu bagi rektor asing saat ini masih dalam pembahasan, tetapi nantinya perlu dilakukan uji coba agar menjadi tantangan tersendiri bagi sumber daya manusia Indonesia.

"Kalau itu dilakukan dan bisa menumbuhkan persaingan, itu juga bagus," ujarnya.

Mantan Panglima TNI itu meminta masyarakat tidak melihat dari sisi yang sempit jika nantinya pemerintah memberikan lampu hijau kepada rektor asing.

Baca: Ibu dan Bayi Dilarikan ke Rumah Sakit setelah Tertimpa Durian, Kondisi sang Anak Tak Separah Ibunya

"Saya mohon jangan dilihat dari sisi yang sempit, namun dari global kompetisi kita berada di mana. Indeks posisi perguruan tinggi kita jauh, di tingkat global," papar Moeldoko.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mewacanakan mengundang rektor dari luar negeri untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan ranking perguruan tinggi di dalam negeri bisa mencapai 100 besar dunia.

“(Kita nanti tantang calon rektor luar negerinya) kamu bisa tidak tingkatkan ranking perguruan tinggi ini menjadi 200 besar dunia. Setelah itu tercapai, berikutnya 150 besar dunia. Setelah ini 100 besar dunia. Harus seperti itu. Kita tidak bisa targetnya item per item,” kata M. Nasir yang dikutip dalam laman Seskab.go.id, Jakarta, Rabu (31/7/201).

Pemerintah, menargetkan pada 2020 sudah ada perguruan tinggi yang dipimpin rektor terbaik dari luar negeri dan pada 2024 jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi lima PTN.

“Kita baru mappingkan, mana yang paling siap, mana yang belum dan mana perguruan tinggi yang kita targetkan (rektornya) dari asing. Kalau banyaknya, dua sampai lima (perguruan tinggi dengan rektor luar negeri) sampai 2024. Tahun 2020 harus kita mulai," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved