Amnesty Internasional Resmi Laporkan Kasus Penyidik KPK Novel Baswedan ke Kongres AS
Amnesty Internasional resmi melaporkan aksi kejahatan yang dialami Novel Baswedan ke Kongres Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, di Mabes Polri, penyidikan baru kasus Novel belum juga dimulai. Pekan lalu, Polri memastikan membentuk Tim Teknis untuk menangkap pelaku dan aktor penyerangan Novel pada pekan terakhir bulan Juli.
Namun, Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan Tim Teknis baru akan terbentuk dan mulai bekerja pada Agustus 2019.
“Tim Teknis seperti yang direncanakan akan dibentuk Agustus nanti. Tim ini tetap akan dipimpin oleh Kabareskrim,” kata Dedi, Kamis (25/7/2019).
Pembentukan Tim Teknis adalah rekomendasi Tim Pencari Fakta (TPF) bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. TPF sudah melaporkan hasil enam bulan kerjanya sejak 8 Januari 2019.
Saat menyampaikan hasil investigasinya, Rabu (17/7/2019), TPF gagal menemukan pelaku dan aktor utama penyerangan terhadap Novel.
Belakangan diketahui tim tersebut tidak dibentuk untuk mengungkap siapa pelaku penyerangan.
Dalam laporannya, TPF mencatat enam kasus yang ditangani Novel sebagai biang serangan balasan.
Keenam kasus tersebut adalah megakorupsi e-KTP, suap dan gratifikasi di Mahkamah Konsitusi (MK) dan Mahkamah Agung (MA), korupsi pembangunan Wisma Atlet di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).
Kemudian, penangkapan terhadap bupati Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng), dan kasus sarang burung walet di Bengkulu.
Presiden Jokowi telah meminta Tim Teknis yang akan dibentuk bekerja maksimal selama tiga bulan. Polri pun menyanggupi dengan berkomitmen membentuk tim dari skuat terbaik yang dimilikinya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen M. Iqbal, mengatakan Tim Teknik akan diisi personel Inafis hingga Datasemen Khusus Antiteror atau Densus 88.
“Personel-personel terbaik akan dilibatkan (dalam tim teknis). Seperti yang pernah saya sampaikan, (tim teknis) dari Inafis, Pusident, sampai Densus 88,” ujar Iqbal, Senin (22/7/2019).
Pelibatan satuan terbaik itu karena kasus itu menjadi sorotan publik. Menurut Iqbal, tim teknis akan dikomandoi Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Idham Aziz. Saat ini, Komjen Idham sedang mempelajari laporan TPF yang menjadi dasar pembentukan tim baru itu.