Seleksi Pimpinan KPK
Polri Sebut Basaria Panjaitan Punya Peluang Besar Kembali Menjadi Pimpinan KPK
Mantan perwira tinggi polisi yang memiliki peluang besar menjadi pimpinan KPK adalah Irjen Pol (Purn) Basaria Panjaitan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelas perwira tinggi Polri diketahui telah lolos seleksi administrasi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.
Terkait hal itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah merekomendasikan perwira-perwira terbaik.
Meski begitu, Polri tak memiliki prioritas terhadap perwira tertentu.
"Nggak ada (prioritas), itu kan kewenangan Pansel. Yang jelas Polri mempersiapkan pati-pati yang terbaik yang memiliki komitmen dan integritas tinggi. Monggo pansel yang memilih sesuai mekanisme yang sangat ketat," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).
Baca: Sekjen NasDem: Bahaya Bila Semua Berada di Kabinet
Baca: Pengamat: Anak Muda yang Jadi Menteri Jokowi Harus Profesional dan Tidak Terafiliasi Partai Politik
Baca: Eggi Sudjana Tanyakan Perkembangan SP3 Kasusnya Saat Sambangi Polda Metro Jaya
Baca: Pengamat Sebut Belum Ada Satupun Partai Politik Bersepakat untuk Paket Pimpinan MPR
Akan tetapi, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut seorang purnawirawan Korps Bhayangkara berpeluang besar menjabat Pimpinan KPK selanjutnya.
Mantan perwira tinggi polisi yang memiliki peluang besar menjadi pimpinan KPK adalah Irjen Pol (Purn) Basaria Panjaitan.
Menurutnya mantan polisi wanita itu memiliki peluang yang cukup besar kembali menjabat di lembaga antirasuah.
"Bu Basaria yakin bahwa akan terpilih kembali. Beliau punya peluang yang cukup besar," ucapnya.
Untuk diketahui, Basaria Panjaitan adalah salah satu nama yang lolos seleksi administrasi dari 192 capim KPK.
Perempuan tersebut terpilih sebagai Komisioner KPK dalam pemilihan terbuka anggota Komisi III DPR RI, pada Desember 2015 silam.
Ia diketahui menjadi perempuan pertama yang menduduki kursi pimpinan KPK.
Adapun selain Basaria, ada 11 perwira tinggi Polri aktif dan empat purnawirawan Polri yang juga lolos seleksi administrasi capim KPK.
Berikut nama-nama perwira tinggi Polri aktif yang lolos seleksi:
1. Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Irjen Pol Antam Novambar
2. Pati Bareskrim yang kini bertugas di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Irjen Pol Dharma Pongrekun
3. Pati Bareskrim Polri yang bertugas di Kementerian Ketenagakerjaan Brigjen Pol M Iswandi Hari
4. Widyaiswara Madya, Sespim Lemdiklat Polri Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto
5. Kepala Biro Penyusunan dan Penyuluhan Hukum Divisi Hukum Polri Brigjen Pol Agung Makbul
6. Analis Kebijakan Utama Bidang Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Lemdiklat Polri Irjen Pol Juansih
7. Wakil Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Sri HandayaniW
8. Wakil Kapolda Jawa Barat Brigjen Pol Akhmad Wiyagus
9. Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri
10. Staf Ahli Kapolri Irjen Pol Ike Edwin
11. Direktur Diseminasi dan Publikasi Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Brigjen Pol Darmawan Sutawijaya
Berikut nama purnawirawan Polri yang lolos seleksi :
1. Mantan Staf Ahli Kapolri, Irjen (Purn) Yovianes Mahar
2. Komjen (Purn) Anang Iskandar
3. Irjen (Purn) Yotje Mende
4. Irjen (Purn) Hengkie Kaluara
Telisik kinerja
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan 192 perserta lolos seleksi administrasi.
Tiga diantaranya adalah pimpinan KPK periode 2015-2019 yang mendaftarkan diri kembali sebagai calon pimpinan KPK periode 2019-2023 dinyatakan lolos seleksi administrasi.
Mereka adalah Alexander Marwata, Basaria Panjaitan, dan Laode M Syarif.
Peneliti Indonesia Legal Roundtable (ILR), Erwin Natosmal Oemar menyarankan agar Pansel KPK mencari tahu dan mendengar catatan khusus atau evaluasi kinerja tiga Komisioner dari internal KPK.
Baca: Foto Bareng Mertua, Alvin Faiz Lempar Pujian Manis untuk Kecantikan Ibu Larissa Chou: Masya Allah
Baca: Respons Komjen Iriawan Sikapi Kasus Novel Baswedan yang Tak Kunjung Terungkap
Baca: Fairuz A Rafiq Ucap Syukur Setelah Galih Ginanjar Jadi Tersangka, Hotman Paris Ikut Bereaksi
Hal ini menurut dia penting agar dapat mengetahui 'raport' kinerja tiga komisioner KPK.
Sehingga mengetahui seberapa besar andil mereka dalam agenda pemberantasan korupsi.
"Untuk tiga nama komisioner KPK petahana, perlu catatan khusus dari internal KPK dan masyarakat sipil. Pansel perlu mendengar masukan dari mereka tentang evaluasi kinerja Komisioner dalam 4 tahun terakhir," ujar pegiat antikorupsi ini kepada Tribunnews.com, Kamis (11/7/2019).
Selain itu, dia menilai perlu Pansel KPK mendorong peran aktif masyarakat untuk memberikan masukan terhadap 192 calon yang lagi selesi.
Sehingga, Pansel KPK akan memperoleh masukan-masukan berarti dan kandidat terpilih jauh lebih berintegrasi dan terbaik.
"Pansel KPK perlu aktif mendorong masyarakat untuk berperan aktif memberikan masukan terhadap para calon. Selain membantu Pansel dalam bekerja, hal itu juga bisa menjawab keraguan masyarakat terhadap independensi Pansel," tegasnya.
348 pelamar
Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel Capim KPK rwsmi menutup pendaftaran dokumen capim KPK pada Kamis (4/7/2019).
Anggota Pansel KPK Hendardi menyampaikan, sampai jam 23.59 malam, batas akhir pendaftatan via email.
Total tercatat ada 348 pendaftar yang secara resmi diterima pansel.
Pendaftaran capim KPK tahun ini dilakukan sekitar dua pekan mulai dari 17 Juni hingga 4 Juli.
Baca: Ditemukan Serangga Aneh Di Bali, Punya Tentakel Berbulu Hingga Dijuluki Mirip Alien
Baca: Mancing di Danau, Pria Asal Inggris Ini Berhasil Tangkap Ikan Mas Raksasa Seberat 105 Kilogram!
Baca: Mantan PLT Ketum PSSI Joko Driyono Dituntut 2 Tahun 6 Bulan Penjara
"jumlah pendaftar mencapai 384 orang," kata Hendardi saat dikonfirmasi Tribunnews, Jumat (5/7/2019).
Hendardi pun mengatakan, sebanyak 384 orang pendaftar belum di verifikasi terkait penggolongan profesinya.
"Data belum di verifikasi penggolongan profesi dll," ucapnya.
Ia pun mengatakan, mereka yang lolos seleksi berkas akan mengikuti uji kompetensi seminggu setelah tanggal 11 Juli.
Kemudian sepekan setelahnya pansel akan mengumumkan kelulusan uji kompetensi.
Saran
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa mengirimkan 10 nama terbaik kepada Presiden sebelum berakhirnya masa jabatan DPR 2014-2019 pada 30 September mendatang.
Dengan demikian, pria yang kerap disapa Bamsoet itu menyebut uji kelayakan dan kepatutan bisa dilakukan tanpa harus menunggu DPR periode selanjutnya.
Baca: Pengamat: Tidak Perlu Partai Politik Pendukung Prabowo Berpindah ke Koalisi Jokowi
"Uji kelayakan dan kepatutan serta pemilihan Capim KPK akan lebih efektif oleh DPR sekarang. Karena tidak disibukkan dengan agenda politik DPR yang baru," ujar Bamsoet di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Berkaca pada 5 tahun sebelumnya pasca-pelantikan anggota DPR 2014-2019, ia mengatakan Senayan disibukkan oleh agenda politik pemilihan Pimpinan Parlemen beserta alat kelengkapannya.
Baca: Ahok BTP dan Puput Nastiti Devi Diramal Denny Darko, Masih Ada Beban & Akan Jadi Politikus Lagi?
Tarik menarik kepentingan pun disebutnya membuat proses politik sangat alot dan menguras energi. "Jadi, kalau Capim KPK bisa dipilih oleh DPR sekarang, kenapa harus nunggu periode berikutnya?" ucapnya.
Selain soal faktor agenda politik, Bamsoet menginginkan pemilihan Capim KPK Jilid V ini menjadi warisan kerja anggota DPR periode 2014-2019. "Ya (jadi legacy)," imbuhnya.
Politikus Golkar ini melanjutkan jika uji kelayakan dan kepatutan bisa dilakukan anggota DPR periode sekarang, maka Pimpinan KPK terpilih tinggal dilantik saja pada Desember 2019.
Baca: Bara Hasibuan Inginkan PAN Lepas dari Pengaruh Amien Rais
Seperti diketahui, 5 Pimpinan KPK saat ini yakni Ketua Agus Rahadjo dan Wakil Ketua Saut Situmorang, Basaria Pandjaitan, Laode M Syarif dan Alexander Marwata akan habis masa jabatannya pada 21 Desember 2019.
Baca: Pengumuman SBMPTN 2019 di pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id, Sudah Bisa Diakses via HP
Pendaftaran capim KPK sendiri resmi ditutup pada 4 Juli lalu. Total pendaftar capim KPK berjumlah 384 orang, dengan berbagai latar belakang. Termasuk diantaranya tiga pimpinan KPK saat ini yang kembali mendaftar, yaitu Laode M Syarif, Alexander Marwata, dan Basaria Pandjaitan.
Pansel menargetkan nama-nama capim KPK yang lolos proses seleksi administrasi bisa diumumkan pada 11 Jul 2019. Setelah itu, para capim KPK yang lolos seleksi administrasi bakal mengikuti uji kompetensi, profile assessment, tes wawancara, dan kesehatan.
Baca: Ekspor Pertanian Indonesia ke Tiongkok Meningkat Tajam
Nantinya Pansel memilih 10 kandidat pimpinan KPK yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian dilanjutkan ke tahap fit and proper test oleh DPR.