Minggu, 5 Oktober 2025

Investigasi Kerusuhan di Distrik Fayet, TNI temukan Anak Panah dan Selongsong Peluru

Satu orang luka tembak di lengan dan empat orang lainnya meninggal dunia akibat penembakan yang dilakukan oleh salah seorang anggota Pos Ramil Fayet

Penulis: Gita Irawan
Editor: Fajar Anjungroso
Penerangan Kodam Cenderawasih
Senjata tajam yang ditemukan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagaimana beredar kabar sebelumnya pada Senin (27/5/2019) telah terjadi penyerangan massa salah satu caleg yang tidak terima keputusan pemilu di Distrik Fayet Kabupaten Asmat Papua yang telah melakukan tindakan anarkis.

Kerusuhan tersebut kemudian berujung pada jatuhnya korban warga perusuh.

Satu orang luka tembak di lengan dan empat orang lainnya meninggal dunia akibat penembakan yang dilakukan oleh salah seorang anggota Pos Ramil Fayet, Serka Fajar.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, menanggapi kejadian tersebut Pangdam XVII/Cend Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring segera mengambil langkah-langkah membentuk tim investigasi.

Institusi terkait yang telribat dalam tim antara lain Korem 174/ATW, Pomdam XVII/Cend, Kumdam XVII/Cend, Kesdam XVII/Cend, Polda Papua dan Komnas HAM RI perwakilan Papua/Papua Barat dilimpin oleh Danrem 174/ATW Brigjen TNI R Agus Abdurrauf.

Aidi menjelaskan, pada Selasa 28 Mei 2019 pukul 08.00 WIT, Tim investigasi berangkat dari Sentani menggunakan pesawat Helly M-17 milik Penerbad TNI AD menuju Kabupaten Asmat transit di Timika.

Baca: Kendala Polisi Belum Bisa Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei

Tim investigasi tersebut kemudian tiba di bandara Ewer Asmat pada pukul 13.00 WIT disambut oleh Bupati Asmat Elissa Kambu yang dilanjutkan ke Distrik Fayet menggunakan speed boat dengan jalur sungai.

Kemudian pada pukul 15.00 WIT Tim investigasi tiba di Distrik Fayet disambut oleh masyarakat, Kepala Distrik dan para kepala kampung.

Setelah sampai di Distrik Fayet, Danrem 174/ATW selaku ketua Tim, Bupati Asmat dan Ketua Komnas Ham Frits Ramanday menyampaikan maksud kedatangan Tim ke Distrik Fayet dalam rangka investigasi untuk mendapatkan keterangan secara valid atas kejadian insiden pada Senin 27 Mei 2019 lalu.

Selanjutnya Tim melaksanakan kegiatan investigasi diantaranya meninjau langsung kerusakan bangunan akibat amukan massa, wawancara kepada beberapa orang saksi termasuk beberapa orang perwakilan warga pelaku penyerangan, memeriksa barang bukti dan melaksanakan olah TKP.

Aidi mengatakan, berdasarkan investigasi sementara ditemukan beberapa fakta umum

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Aidi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribunnews.com pada Rabu (29/5/2019).

"Pertama, jumlah anggota pos Ramil yang semula diberitakan empat orang ternyata hanya tiga orang yaitu Serka Fajar, Serda Reftob dan Kpd Eko sedangkan satu orang lagi adalah anggota Babinkamtbmas Polsek Fayet atas nama Briptu Dimas," kata Aidi.

Kemudian, objek pengrusakan yang semula diberitakan adalah kantor Distrik dan rumah anggota DPR, namun pengrusakan hanya rumah seorang anggota DPR atas nama Hamdayani

Sedangkan massa tidak berhasil masuk ke areal perkantoran (Kantor Distrik) karena dihalau oleh tiga orang anggota Pos Ramil.

Selanjutnya, warga yang melakukan penyerangan semuanya dari luar Kampung Fayet yang datang secara mendadak dengan menggunakan perahu fiber dan speed boat, sedangkan seluruh warga Fayet bersembunyi mengamankan diri.

"Saat massa berusaha masuk ke areal perkantoran dicegat oleh tiga orang anggota Pos Ramil, seorang bersenjata senapan SS-1 a.n Serka Fajar, sedangkan yang lainnya tanpa senjata. saat massa semakin mendesak. Serka Fajar mengeluarkan tembakan peringatan ke atas namun massa semakin beringas dan menyerang Serka Fajar," kata Aidi.

Aidi mengatakan, kemudian Serka Fajar bergerak mundur sambil menodongkan senjata hingga terpojok di sudut bangunan kios milik Saudara Sofyan.

"Setelah tidak bisa bergerak ke mana-mana Serka Fajar terpaksa mengeluarkan tembakan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa empat orang warga dan satu orang luka tembak dibagian lengan," kata Aidi.

Aid melanjutkan, setelah melakukan tembakan Serka Fajar beserta anggota pos Ramil lainnya mengamankan diri ke arah pemukiman warga Kampung Fayet dan diamankan oleh warga kampung setempat.

"Saat dilaksanakan olah TKP ditemukan beberapa barang bukti berupa antara lain enam butir kelongsong di sekitar posisi terakhir Serka Fajar terpojok. Kapak dengan gagang sepanjang 1,5 m dan tongkat besi tergeletak sekitar 1 m dari posisi Serka Fajar. Sebuah anak panah tertancap di langit-langit kios di atas kedudukan Serka Fajar dan sebuah anak panah tersangkut pada kain celana yang merupakan barang dagangan yang dijual di Kios," kata Aidi.

Aid mengatakan, ketiga anggota Pos Ramil beserta keluarganya telah dievakuasi ke Merauke dalam rangka tindakan pengamanan pada Selasa 28 Mei 2019 pagi hari sebelum Tim investigasi tiba sehingga belum bisa diminta keterangan.

"Rencananya Tim Investigasi akan melanjutkan kegiatan ke Merouke untuk mendapatkan keterangan dari ketiga anggota tersebut pada kesempatan pertama," kata Aidi.

Selanjutnya, Bupati Asmat Elissa Kambu menerangkan bahwa isu tentang pemicu kerusuhan karena adanya peralihan suara Bupati selaku Ketua Partai dari caleg yang satu ke caleg yang lainnya adalah tidak mendasar karena seorang Bupati atau Kepala Daerah tidak punya peluang dan dalam mencampuri hasil Pileg.

Kambu mengatakan penetapan hasil Pileg sepenuhnya adalah kewenangan dan tanggung jawap KPU dalam pengawasan Baswaslu.

Bupati Asmat Ellisa Kambu kemudian memimpin proses rekonsiliasi antara perwakilan perusuh sekaligus sebagai keluarga korban dengan pihak TNI dengan kesepakatan seluruh pihak menerima segala akibat dari kejadian kerusuhan tersebut dan saling memaafkan serta saling menghormati.

"Namun proses hukum tetap dilanjutkan dengan menjunjung tinggi hukum positif yang berlaku di negara hukum Republik Indonesia," kata Aidi.

Kemudian, pada 08.30 WIT Tim Investigasi kembali ke Distrik Agast dalam rangka istirahat, rencananya pada Rabu 29 Mei 2019 akan dilanjutkan ke Merauke dalam rangka investigasi terhadap tiga orang anggota Pos Ramil Fayet.

"Untuk hasil dan kesimpulan investigasi akan diumumkan kemudian oleh Tim investigasi setelah proses investigasi selesai dan seluruh data serta fakta dikumpulkan dan dianalisa," kata Aidi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved