Minggu, 5 Oktober 2025

Kasus Makar

Gara-gara Terbelit Hutang, Wanita Berinisial AF Jadi Tersangka Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional

Fifi juga merupakan Ketua Gempur (Gerakan Emak-emak Peduli Rakyat), organisasi sayap pendukung Prabowo-Sandiaga.

Editor: Sugiyarto
Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau
Rumah AF alias Fifi satu dari 6 tersangka aksi 22 Mei 2019 yang diduga merencanakan pembunuhan ke 4 pejabat negara. 

Bayu bersama adik-adik dan semua keluarga sangat percaya ibu tidak akan merencanakan pembunuhan pada siapapun.

Baca: Selain 4 Tokoh Nasional Jadi Target Pembunuhan 22 Mei, Prabowo dan 5 Tokoh Ikut Disasar Kelompok

Sebab, kata Bayu, ibunya memang tidak tahu soal itu.

Pada kasus ini ibunya bisa tersangkut, karena sebenarnya cuma masalah utang piutang saja sama Iwan, salah satu tersangka lain.

"Ibu sya pinjam uang ke Iwan dan jaminannya yang diminta senjata itu, pemberian rekan ayah saya," ujar Bayu.

Bayu juga menyayangkan pemberitaan dan informasi yang beredar bahwa seakan-akan ibunya benar-benar turut serta merencanakan pembunuhan.

"Seolah-olah di media, ibu saya nyediain senjata dan nyuruh mereka tembak nih bunuh. Padalah tidak. Ibu saya gak tahu senjata yang digadaikannya ke Iwan mau dipakai untuk apa," kata Bayu.

Dalam BAP kepolisian saat ibunya diperiksa polisi, kata Bayu ibunya juga menerangkan ketidaktahuannya soal rencana pembunuhan dan sudah tertulis.

"Ibu saya gak tahu senjata buat diapain. Di BAP ibu bilang gak tahu menahu soal rencana itu," kata Bayu.

Bahkan dari keterangan para penyidik Polda Metro Jaya, kaya Bayu ketidaktahuan ibunya soal rencana pembunuhan adalah wajar.

"Di Polda kan ada juga beberapa teman ibu. Mereka sama sekali kaget dan gak percaya kalau ibu saya dibilang ikut merencanakan pembunuhan," kata Bayu.

Menurut Bayu, awalnya senjata api Revolver Taurus kaliber 8 itu adalah pemberian rekan ayahnya yang cukup lama disimpan di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, di mana ayahnya berkantor sebagai ketua yayasan yang memiliki gedung dan juga sempat menjabat Sekjen Depsos.

"Lalu senjata itu menjadi jaminan utang ibu Rp 25 Juta ke Iwan, atau digadai. Karena ibu butuh uang untuk mempertahankan Gedung Cawang Kencana yang sedang sengketa dengan Kemensos," kata Bayu.

Bayu mengatakan saat ayahnya divonis kasus korupsi Gedung Cawang Kencana di Jakarta Timur dan mendekam di LP Sukamiskin sejak 2014, keadaan ekonomi keluarganya menjadi cukup sulit.

"Sementara ibu butuh uang untuk mempertahankan Gedung Cawang Kencana yang sedang sengketa dengan Kemensos," kata Bayu.

Sebab menurut ibu gedung itu adalah milik yayasan yang dikelola ayah saya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved