Virus Monkeypox
Penyebar Hoaks Anggota TNI Meninggal Akibat Cacar Monyet Akan Dilaporkan ke Polisi
RSPAD Gatot Soebroto mempertimbangkankan akan melaporkan penyebar berita bohong atau hoaks terkait cacar monyet.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Pusat Angkatan darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat mempertimbangkankan akan melaporkan penyebar berita bohong atau hoaks yang menyebut seorang anggota TNI meninggal dunia karena penyakit cacar monyet.
"Saat ini RSPAD sedang melacak dan mempertimbangkan laporkan ke polisi," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P ) Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono,Minggu (19/5/2019).
Anung Sugihantono menegaskan, isu yang beredar sejak Sabtu (18/5/2019) tersebut merupakan kabar hoaks atau bohong yang meresahkan masyarakat.
"Hoaks! Jangan lagi disebarkan," kata Anung Sugihantono saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (19/5/2019).
Sebelumnya, Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto mengatakan kabar tersebut merupakan berita bohong.
Baca: Perlakuan Raffi Ahmad pada Asistennya, dari Ditraktir Baju Rp9 Juta Hingga Sering Beri Uang Kaget
"Hoaks," singkat Terawan Agus Putranto saat dikonfirmasi.
Sebagai informasi, cacar monyet atau monkeypox merupakan viral zoonoses yang menular dari hewan ke manusia, atau sebaliknya (kasus yang disebut terakhir, menular dari manusia ke hewan itu sangat jarang terjadi).
Penyakit ini pertama teridentifikasi di Republik Demokratik Kongo pada 1958.
Penyebaran kasus tersebut secara sporadik pada manusia baru terjadi pada 1970 di beberapa negara Afrika, seperti Republik Demokratik Kongo, Kongo, Kamerun, Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Sierra Leon, Gabon, dan Sudan.
Baca: Pelaku Pembunuhan di Blora Tiba-tiba Kejang dan Meninggal Dunia Sesaat Setelah Ditangkap Polisi
Sampai sekarang, penyakit ini masih terus terjadi di berbagai belahan dunia.
Kasus terbaru terjadi di Singapura pada 8 Mei 2019.
Bantahan Kapendam II Sriwijaya
Kapendam II/Swj Kolonel Inf Djohan Darmawan membantah jika Serda Supran Sidah meninggal akibat cacar monyet atau mongkey pox.
Diketahui, sebelumnya sempat merebak isu seorang anggota Kodim 0410 KBL Serda Supran Sidah meninggal karena penyakit cacar monyet.
Isu tersebut menyebar cepat melalui pesan whatsapp, Minggu (19/5/2019).
"Berita itu tidak benar, karena belum ada informasi resmi (cacar monyet), laporan medis juga belum ada, yang tahu di pihak rumah sakit," kata Kapendam II/Swj Kolonel Inf Djohan Darmawan melalui rilis yang diterima tribunsumsel.com, Minggu (19/5/2019).
Baca: Respons Jokowi dan Airlangga Sikapi Keinginan Muhaimin Iskandar Soal Kursi Ketua MPR
Namun, ia membenarkan bila Serda Supran Sidah sempat menjalani perawatan di Jakarta sebelum meninggal dunia.
"Tapi memang dia sakit dan dirawat pada Jumat malam di Jakarta, Sabtu pagi meninggal," kata Kolonel Inf Djohan Darmawan.
"Almarhum mengalami kulit hipersensitif, terus kena virus protozoa dan TBC. Jadi bukan karena cacar monyet," tegas Kapendam.
Baca: Soal Aksi 22 Mei 2019, Hendropriyono: Jangan Mau Ditipu Menjadi Korban Elit Tertentu
"Hingga saat ini belum ada kasus tersebut terjadi di Indonesia dan itu baru terjadi di Singapura," jelasnya
Sementara itu, terkait foto Serda yang meninggal, Kapendam tegaskan seluruhnya tidak benar
"Sekali lagi saya sampaikan, untuk foto-foto tentang penyakit Almarhum Serda Supran yang beredar di medsos, semuanya tidak benar," kata Kolonel Djohan.
Saat ini, almarhum sudah dimakamkan di kampung halamannya di Krui Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Bandara Soekarno-Hatta Maksimalkan Thermal Scanner
Penyebaran virus cacar monyet kian mewabah. Pihak Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pun segera bereaksi melakukan pencegahan.
Pencegahan terhadap sebaran virus cacar monyet dengan meningkatkan pengawasan.
Khususnya terhadap penumpang dari luar negeri yang baru tiba di bandara.
Hal itu terjadi lantaran terdapat kasus seorang WNA Afrika yang mengidap penyakit tersebut.
Cacar monyet atau Monkeypox menjangkit penumpang itu di Singapura beberapa hari lalu.
“Kami memang selalu melakukan pemindaian suhu tubuh menggunakan Thermal Scanner,” ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Anas Ma’ruf, Rabu (15/5/2019).
Menurutnya, seluruh penumpang dan crew wajib dilakukan pemindaian suhu tubuh. YakNi melalui thermal scanner.
“Kami tingkatkan pengawasannya,” ucapnya.
Anas menjelaskan, cacar monyet adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus.
Kemudian ditularkan pada manusia melalui hewan di Afrika.
Baca: Heboh Monkeypox dan Dikhawatirkan Mewabah, Spesialis Penyakit Menular Singapura Ungkap Fakta Beda

Biasanya, penularan cacar monyet diakibatkan oleh kontak dengan hewan terinfeksi.
Seperti primata, tupai, tikus atau hewan pengerat lainnya.
“Kemudian yang kedua adalah dengan melakukan namanya surveillance sindromik. Itu kami melakukan pengamatan secara visual kepada orang yang datang terutama dari negara yang ada ditemukan kasus,” kata Anas.
Baca: Cegah Virus Cacar Monyet, Menkes Maksimalkan Alat Diteksi Panas Tubuh di Pelabuhan dan Bandara
Anas menyebut pihak KKP Kelas I Soekarno-Hatta telah menyediakan ruang perawatan khusus.
Atau ruang isolasi bilamana ditemukan penumpang yang terjangkit cacar monyet.
"Kami turut menyosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui media digital yang berada di Bandara Soetta. Sampai saat ini belum ditemukan penumpang yang terjangkit penyakit tersebut," paparnya.
Penulis: Rangga Baskoro
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penyebar Berita Hoaks Meninggalnya Anggota TNI Karena Cacar Monyet Akan Dilaporkan ke Polisi