Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ani Yudhoyono Diolok jadi Alasan Ferdinand Hutahaean & Jansen Sitindaon Berhenti Dukung Prabowo

Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon berhenti dukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ani Yudhoyono diolok jadi alasannya.

Instagram @ferdinand_hutahaean / YouTube Najwa Shihab
Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon berhenti dukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ani Yudhoyono diolok jadi alasannya. 

Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon berhenti dukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ani Yudhoyono diolok jadi alasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Dua politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon menyatakan berhenti mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomo urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pernyataan Ferdinand Hutahaean tersebut pertama kali ia ungkapkan lewat unggahan di Twitter pada Minggu (19/5/2019).

Lewat cuitannya tersebut, Ferdinand mengaku menemukan cuitan bernada bully-an mengolok Ani Yudhoyono yang dilakukan para buzzer.

"Pagi ini, sy menemukan bullyan yg sgt tdk berperi kemanusiaan dr buzzer setan gundul yg mengolok Ibunda Ani yg sedang sakit.

Baca: Jelang 22 Mei, Ini Hasil Pilpres 2019 Pleno KPU di 32 Provinsi Jokowi vs Prabowo, Tersisa 2 Provinsi

Sikap itu sangat BRUTAL. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI," tulis Ferdinand.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Ferdinand Hutahaean mengakui pernyataan tresebut benar adanya.

Ia merasa tidak terima melihat Ani Yudhoyono diserang pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di media sosial.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ferdinand Hutahaean di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ferdinand Hutahaean di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

Tak hanya itu, Ferdinand bahkan mengaku akan usul pada partai agar keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

"Ya itu sikap saya resmi dan saya akan minta partai besok juga untuk keluar dan mundur."

"Tapi apakah akan disetujui, saya tidak tahu."

"Tapi saya serius akan melawan penghinaan besar kepada Ibu Ani secara politik, tidak bisa dibiarkan," tuturnya.

Senada dengan Ferdinand, Jansen Sitindoan juga mengungkapkan dirinya memutuskan berhenti mendukung Prabowo-Sandiaga.

Mengutip dari laman yang sama, Jansen merasa tidak nyaman dengan kondisi saat ini.

Ia mengatakan akan pamit secara baik-baik dari barisan Prabowo Subianto.

Baca: TERBARU Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo Senin 20 Pukul 18.00 WIB

"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini."

"Dan saya pribadi akan pamit baik-baik mundur dari barisan Pak Prabowo ini," ungkap Jansen ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/5/2019) malam.

Anggota BPN Jansen Sitindaon
Anggota BPN Jansen Sitindaon (KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Jansen menambahkan, mundurnya dia dari kubu 02 bukan secara organisasi partai, melainkan merupakan sikap pribadinya.

Sama seperti Ferdinand, Jansen memutuskan berhenti mendukung Prabowo-Sandiaga karena ulah buzzer yang mengolok kondisi Ani Yudhoyono.

Sejumlah warganet menyebut istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini hanyalah pura-pura sakit.

Ia mengaku masih bisa menerima sikap para buzzer jika hanya sebatas menyerang kader Demokrat.

"Mungkin kalau hanya menyerang kami kader-kader Demokrat, masih bisalah kami menerimanya."

"Silakan serang kami sekeras mungkin. Tetapi ini sudah menyerang Ibu Ani, sudah tidak pantas dan beradab," ujarnya.

Menurut Jansen, Ani Yudhoyono bagi kader Demokrat sudah seperti ibu kandung.

Baginya, melihat Ani diolok sedemikian rupa di media sosial membuatnya sakit hati.

Baca: BPN Prabowo-sandiaga Bantah Laporan Kecurangan Pemilu Dimentahkan Bawaslu

"Ibu Ani ini posisinya sudah seperti ibu kandung kami seluruh kader Demokrat."

"Dengan kejadian Beliau dituduh tuduh sakit rekayasa ini sungguh telah menyakiti hati saya dan hati seluruh kader Demokrat," kata Jansen.

Tanggapan BPN

Direktur Direktorat Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Direktur Direktorat Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (11/4/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Terkait Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindoan yang berhenti mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN), Sufmi Dasco Ahmad, memberikan tanggapannya.

Dasco merasa yakin bahwa keputusan Ferdinand diambil karena emosi sesaat.

"Saya yakin itu hanya emosi sesaat. Saya kenal Bung Ferdinand orangnya baik kok," kata Dasco saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/5/2019).

Ia berharap sikap Ferdinand Hutahaean tidak membuat hubungan Partai Demokrat dan kubu Prabowo-Sandiaga renggang.

Tak hanya itu, Dasco menyebutkan semoga permasalahan Partai Demokrat dan Partai Gerindra segera berakhir.

"Mudah-mudahan dengan komunikasi yang baik, permasalahan antara Partai Demokrat dan Partai Gerindra akan dapat segera berakhir dan semua kembali dalam keadaan damai seperti kawan sesama koalisi," ujarnya.

Baca: Ferdinand dan Jansen Tak Lagi Dukung Prabowo-Sandiaga, BPN Harap Demokrat Tetap Solid di 02

Ucapan terima kasih Sandiaga Uno

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, saat takziah di rumah salah satu petugas KPPS yang meninggal di Jalan Ngagel Jaya Utara, Surabaya, Rabu (15/5/2019).
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, saat takziah di rumah salah satu petugas KPPS yang meninggal di Jalan Ngagel Jaya Utara, Surabaya, Rabu (15/5/2019). (KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengapresiasi keputusan Ferdinand Hutahaean yang menyebutkan keluar dari BPN.

Dilansir Kompas.com, Sandiaga juga mengucapkan terima kasih pada Ferdinand karena telah banyak membantu selama masa kampanye.

"Jika beliau menyatakan mundur kami apresiasi sekali. Kami hormati keputusan tersebut."

"Saya belum kontak langsung karena nomornya sempat di hack."

"Saya doakan dan ucapan terima kasih Pak Ferdinand banyak memberikan masukan kepada saya dan Pak Prabowo selama 8 bulan ini."

"Saya ucapkan terima kasih," tutur Sandiaga usai meninjau pelatihan kewirausahaan & pameran produk OK OCE Melawai, di Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta, Senin (20/5/2019).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved