Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2019

6 Kisah Caleg Gagal: Ada yang Bakar Surat Suara, Mandi Kembang hingga Tarik Bantuan

Ada banyak cerita di balik keriuhan Pemilu 2019. Ada yang bergembira, berduka, bahkan tak kuasa menahan amarah.

kolase Instagram/@makassar_iinfo, tangkap layar Youtube/inews
Caleg Gagal Ikuti Terapi Mandi Kembang 7 Rupa sampai Perawatan Khusus dari RSUD Blora 

Pengembalian bantuan berupa karpet untuk masjid desa dan jam duduk besar itu dipicu oleh sambutan caleg Ahmad saat shalah Jumat.

Sulut Amarah Warga Karena Tak Ikhlas Beri Sumbangan, Caleg Gagal di Tidore Sempat Lontarkan Kata-kata Nyelekit Saat Salat Jumat
Sulut Amarah Warga Karena Tak Ikhlas Beri Sumbangan, Caleg Gagal di Tidore Sempat Lontarkan Kata-kata Nyelekit Saat Salat Jumat (Kolase dari tangkap layar unggahan Instagram.com/@makassar_iinfo)

"Jemaah yang ikut shalat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi, mereka langsung berteriak Ahmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Ahmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou. Dari bantuan itu kata Ahmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak singnifikan," ujar Saiful, salah satu warga, Jumat (19/4/2019).

3. Caleg Euis Mulyati meninggal usai dengar kabar gagal lolos

Seorang caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tasikmalaya, Euis Mulyati, meninggal dunia seusai mengetahui dirinya kalah di pemilihan legislatif daerah, Jumat (19/4/2019).

Euis terserang penyakit jantung di rumahnya saat penghitungan suara internal bersama timnya.

Tak berselang lama, caleg struktral PDIP itu langsung ambruk dan meninggal dunia di kediamannya, Kampung Kecapi, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat pagi.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com/PRIYOMBODO)

Sekretaris DPC PDIP Kota Tasikmalaya Kepler Sianturi membenarkan meninggalnya rekan sesama politisi di partainya tersebut. Euis selama ini menjabat sebagai bendahara di struktural partai Kota Tasikmalaya.

"Ya, mohon doanya kepada rekan kami yang meninggal. Bu Euis adalah bendahara di partai kami. Memang selama tiga bulan terakhir dia punya riwayat penyakit jantung. Tapi, saat mengetahui kalah di pileg, beliau langsung drop dan meninggal di rumahnya pagi tadi," jelas Kepler kepada wartawan.

4. Stres, caleg Yayat Abdurrahman mandi kembang

Salah satu caleg bernama Yayat Abdurrahman mendatangi Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi.

Dirinya merasa pesimistis atas hasil usahanya menjadi DPRD Kabupaten Cirebon.

Sesampainya di padepokan yang beralamat di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon itu, Yayat menjalani ritual mandi kembang.

Ia mengaku, saat maju sebagai caleg kemarin, dirinya hanya bermodal keyakinan dan jaringan keluarga juga teman.

“Kemungkinan suara sih biasa-biasa saja, karena saya juga tidak menggunakan kekuatan yang kuat, hanya kepercayaan diri, keluarga, teman, dan sahabat,” kata Yayat seusai menjalani mandi kembang.

Menurut pemimpin padepokan Ustad Ujang Bushtomi, ia menggunakan mandi kembang sebagai media ketenangan bagi pasiennya. Sembari memandikan pasiennya, Ujang membacakan ayat-ayat Al Quran dan meminta si pasien untuk berdzikir.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved