Selasa, 7 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Rentetan Penangkapan Terduga Teroris di 3 Wilayah di Jabar Kemarin, Berikut Urutannya

Rentetan penangkapan terduga teroris di tiga wilayah di Jawa Barat sejak Rabu hingga Kamis kemarin

TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Ilustrasi pelaku kejahatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAWA BARAT - Detasemen Khusus (densus) 88 Anti-teror kembali mengamankan seorang terduga teroris, pada Kamis (4/4/2019).

Terduga teroris yang berinisial TK diamankan Densus 88 Anti-teror di kediamannya, di salah satu kompleks di Desa Sindangpanon, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Pada hari yang sama, penangkapan terduga teroris juga terjadi di Kampung Cibungur, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada pagi hari.

Namun pada hari sebelumnya, dikonfirmasi bahwa Densus 88 Anti-teror juga mengamankan terduga teroris di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/4/2019).

Tribunnews.com merangkum rentetan peristiwa penangkapan yang dilakukan Densus 88 Anti-teror kemarin.

Baca: Terungkap Seorang Menteri Disebut Pernah Minta Vanessa Angel Kencan Dinner Mimik-mimik Cantik

Rabu Malam, Terduga Teroris di Karawang Ditangkap di Warung Kebab

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, penangkapan terduga teroris di Karawang telah dilaksanakan pada Rabu (3/4/2019) malam.

"Ya saat ini tim Densus 88 bersama Satgas Antiteror yang ada di polda-polda dari Polda Jabar, Polda Jateng, Polda Jatim, sudah melakukan upaya paksa berupa penangkapan terhadap beberapa pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan teroris JAD," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).

Baca: Pedagang Kebab Diduga Pimpinan Terduga Teroris

Dedi Prasetyo menjelaskan penangkapan terduga teroris di Karawang merupakan pengembangan dari terduga teroris berinisial WP alias Sahid di Bandung.

Diduga, pria berinisial A yang ditangkap di sebuah rumah usaha kebab itu merupakan orang yang mengkoordinir sejumlah sleeping cell.

"Hasil keterangan tersangka WP alias Sahid itu mengembang ke beberapa tersangka. Dan memang yang paling krusial ini adalah upaya pengejaran terhadap amirnya atas nama A," kata dia.

"Dia yang mengkoordinir beberapa sleeping cell," imbuhnya.

Dalam proses penangkapan, Enggun Suryadi, Ketua RT 001 RW 001, Kampung Utama Jaya, Kelurahan Adiarsa Timur mengungkapkan pria yang ditangkap itu merupakan penjual kebab yang tinggal di daerah tersebut sekitar satu tahun.

"Setahu saya ia namanya Arif. Sekitar satu tahun tinggal di sini, karena menikah dengan warga kami," kata Enggun dilansir dari Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Meski demikian, Enggun tak berani menyebut bahwa keributan yang terjadi sekitar pukul 20.00 WIB di wilayahya adalah penangkapan terduga teroris.

Hanya saja, ia mengakui banyak petugas menggunakan seragam hitam dengan penutup kepala.

Enggun sempat mengira keributan itu disebabkan bentrok antar LSM.

Enggun mengatakan, saat sampai di tempat tinggal Arif, ia dimintai identitas oleh seseorang yang mengaku dari Mabes Polri.
Selain itu, Jalan Suhud Hidayat dari arah Jembatan Telukjambe juga sempat diblokir.

"Kata adik saya, ada yang nanyain Pak RT mana Pak RT. Tapi pas saya datang sudah bubar. Tapi ada yang minta identitas saya, ngakunya dari Mabes (Polri)," katanya.

Enggun mengaku beberapa kali ngobrol dengan Arif.

Menurutnya orangnya biasa-biasa saja, namun supel.

Hanya saja, hingga saat ini yang bersangkutan belum memberikan kartu identitas.

"Ia mengaku dari Bima," katanya.

Enggun menuturkan, proses penangkapan pada malam hari itu sempat menyita perhatian masyarakat sekitar.

Sebab, kata Enggun, puluhan pria yang melakukkan proses penangkapan di ruko dan gerobak kebab di Jalan Suhud Hidayat sampai menutup jalan.

Baca: Empat Anggota Polisi Ditusuk Pisau Terduga Teroris di Bandung

"Bahkan jalan tersebut sampai ditutup, diblokir mobil. Banyak warga kami melihat pria berpakaian hitam - hitam memakai tutup kepala masuk ke ruko penjual kebab," ucap Enggun saat dikonfirmasi Kamis (4/4/2019).

Saat pengepungan itu, Enggun mengungkapkan ada seorang pria yang dibawa petugas ke dalam mobil hitamnya.

Kamis Pagi, Densus 88 Anti-teror Amankan Terduga Teroris di Batujajar

Pagi hari, warga di Kampung Cibungur, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, bandung barat heboh lantaran ada penangkapan terduga teroris di wilayahnya.

seorang warga, Daryati (57) mengatakan terduga pelaku teroris bernama SHD ditangkap di arena permainan.

"Iya saya awalnya lagi di dalam rumah lalu dengar suara teriakan. Pas saya keluar dia sudah ditangkap oleh polisi," katanya kepada Tribun di lokasi, Kamis (4/4/2019).

Baca: CRT Brimob Polda Jabar dan Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Banjaran Kabupaten Bandung

Daryati, yang rumahnya di atas lokasi penangkapan mengaku sangat terkejut di wilayahnya ada penangkapan terduga teroris.

"Kaget banget ibu. Tadi siang juga istrinya dibawa anggota polisi," ujarnya.

Ditangkap Usai Belanja

terduga teroris itu sempat ditangkap setelah terlebih dahulu pergi ke warung yang lokasi tak jauh dari penangkapan, hanya berjarak 50 meter.

Hermawan (29) penjaga warung mengatakan terduga teroris sempat berbelanja bersama anaknya dengan berjalan kaki.

Baca: Terduga Teroris Pura-pura Menyerah Sebelum Tusuk Anggota Polri

Rumah yang ditinggali terduga teroris di Batujajar
Rumah yang ditinggali terduga teroris di Batujajar (Tribunjabar/Nandri Prilatama)

"Pagi-pagi sempat belanja kopi dan jajanan anak-anak. Pakaian yang digunakan pun biasa saja. Saya pun baru pertama lihat dia belanja ke sini," ujarnya.

"Dia belanja kopi dan jajajan seharga Rp 9 ribu."

Sehabis dari warung, Hermawan pun mengaku mendengar teriakan-teriakan dan kondisi jalan pun menjadi macet karena memang jam-jam berangkat kerja dan sekolah.

Hunuskan Pisau Melawan saat Diamankan

Anggota Linmas Batujajar Timur, Mamad Ahmad Dadan (41) mengatakan, aparat kepolisian sempat ada yang datang kemarin sebanyak empat orang dan memantau kondisi di wilayah tersebut.

"Kejadian penangkapan pagi hari, saat dia pergi ke warung bersama anaknya yang kecil berusia 3 tahun. Lalu, ketika ada penangkapan terduga melakukan perlawanan terhadap petugas menggunakan pisau dan anaknya menangis," katanya di lokasi kejadian, Kamis (4/2/2019).

Baca: Terduga Teroris Pura-pura Menyerah Sebelum Tusuk Anggota Polri

Selanjutnya, penangkapan pun dilakukan terhadap Supriatin, istrinya dan langsung dimasukan petugas ke mobil Avanza hitam.

Mabes Polri membenarkan anggotanya terluka akibat ditusuk senjata tajam oleh terduga teroris di Jawa Barat.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan anggotanya terluka saat melakukan tindakan upaya paksa untuk menangkap terduga teroris.

"Ya, jadi ada anggota Polri yang terluka pada saat melakukan tindakan upaya paksa melakukan penangkapan terhadap beberapa tersangka terduga pelaku terorisme di Jabar," ujar Dedi, saat dikonfirmasi, Kamis (4/4/2019).

Ia menjelaskan ada empat anggotanya yang menjadi korban dalam kejadian itu.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu juga mengatakan keempatnya telah mendapat perawatan di sejumlah RS di Bandung dan mendoakannya agar cepat pulih.

"Jumlah anggota empat ya yang terluka pada saat penangkapan. Terluka akibat senjata tajam yang sengaja sudah dipersiapkan pelaku terorisme pada saat dilakukan upaya paksa penangkapan," kata dia.

"Saat ini kondisi sedang mendapat perawatan di beberapa RS yang ada di Bandung. Kita doakan semoga cepat pulih kondisi anggota tersebut," imbuh Dedi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, satu anggota Polda Jabar yang terluka itu sebelum dibawa ke RS Dustira sempat dibawa ke Rumah Sakit Kasih Bunda di Jalan Mahar Martanegara, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada pukul 07.40 WIB.

Namun saat hendak dikonfirmasi, manajemen Rumah Sakit Kasih Bunda sudah tidak ada di tempat.

Baca: Polri Akui Anggotanya Terluka karena Ditusuk Terduga Teroris

Tetapi seorang pihak keamanan di rumah sakit tersebut membenarkan sempat ada anggota kepolisian yang terluka dibawa untuk mendapat perawatan.

"Iya tadi pagi ada polisi yang terluka dibawa ke sini, tapi tidak jadi dirawat, kabarnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Dustira," katanya.

Kamis Sore, Terduga Teroris di Banjaran Ditangkap

Ketua RW 15 Ikhsan Yuniwar (52) membenarkan adanya peristiwa penangkapan terduga teroris tersebut di lingkungannya.

Menurut Ikhsan, penangkapan sekaligus penggeledahan berlangsung kurang lebih dua jam.

Baca: Indonesia Jadi Sponsor Konsensus Global Perangi Terorisme

"Iya kemarin ikut menyaksikan bersama dari Tim Mabes Polri (Densus 88). Penggeledahan dari jam 17.30 sampai 19.30 WIB," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/4/2019).

Setelah melakukan penangkapan, Tim Densus 88 langsung melakukan penggeledahan di kediaman TK.

Dan dalam penggeledahan tersebut, kata Ikhsan, Tim Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya senjata api.

"Iya saya diminta menyaksikan penggeledahan tersebut. Disana saya lihat mereka mengamankan pistol, ada senapan laras panjang, mungkin juga ada buku dan ada kaset DVD," katanya.

Baca: Perlawanan Terduga Teroris yang Ditangkap di Batujajar Lukai Anggota Polisi

Ikhsan mengatakan terduga teroris TK dan keluarganya mulai tinggal di kompleks tersebut pada tahun 2012.

Namun menurutnya TK bersama keluarganya ini mulai mengurus data kependudukan secara resmi pada 2014.

Ada Perubahan Sifat yang Signifikan Terduga Teroris Banjaran

Ikhsan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di wilayahnya pada awalnya seorang yang baik.

Dia tidak menyangka warganya itu ditangkap oleh Densus 88 Anti-teror sebagai terduga teroris.

Baca: Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris di Karawang

"Iya tidak menyangka seperti itu, orangnya juga baik. Setahu saya usahanya di bidang pakaian," ujarnya saat ditemui di kediamannya.

Ikhsan mengatakan dia kerap bertemu dengan TK saat melaksanakan salat.

Bahkan dirinya pernah bermain bulutangkis bersama-sama.

Namun, Ikhsan menuturkan TK mulai mengalami perubahan sikap yang sangat signifikan.

"Iya saat saya masih jadi RT tahun 2013. Dia jadi beda bahkan ketemu saja seperti tidak kenal. Kalau ngobrol sama dia berbeda. Bahkan sempat bilang tidak menerima sistem negara kita," ungkapnya.

Baca: Teroris ISIS Tegaskan Dirinya Bukan Ancaman Jika Diizinkan Pulang ke Australia

Ikhsan mengaku terakhir bertemu dengan TK sekitar dua minggu lalu di lingkungan kompleks perumahan tersebut.

Menurutnya TK memiliki seorang istri berinisial YF (35) dan dua orang anak yang masih kecil-kecil. (Vincentius Jyestha/Tribun Jabar/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved