Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Suap Politisi Senayan

Kembali Diterjang Musibah, Golkar Diprediksi Tetap Moncer dengan Mesin Politik Solid

Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya tidak pernah menginstruksikan kepada Bowo Sidik Pangarso untuk melakukan money politik dalam Pemilu 2019

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Partai Golkar 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar dinilai sedang diuji lantaran kadernya, Bowo Sidik Pangarso dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan kasus suap.

Namun, peristiwa ini dinilai tak akan membuat Golkar jeblok di Pemilu Legislatif 2019.

Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan penangkapan Bowo memang jadi pukulan untuk Golkar.

Usai Idrus Marham, Golkar kembali mendapatkan musibah kadernya terlibat korupsi.

Adi melihat Golkar tetap sebagai partai besar dan mengakar dengan mesin politik yang solid.

Keunggulan lain dari partai ini memiliki pemilih tradisional yang loyal.

"Biasanya ini modal utama Golkar dalam menghadapi badai politik yang kerap dihadapi. Kasus Bowo ini ujian nyata," kata Adi kepada waratwan di Jakarta, Jumat (29/2019).

Dia meyakini dengan pengalamannya, Golkar akan tetap moncer di Pileg 2019.

Setidaknya, minimal posisi dua besar masih bisa diraih partai pimpinan Airlangga Hartarto itu.

Kesolidan kader akar rumput dan kinerja para caleg saat ini harus dijaga elite pengurus Golkar.

"Golkar masih bisa moncer di pileg. Tapi, harus cepat  bergerak untuk kesolidan karena pencoblosan tinggal hitungan hari," kata Adi.

Hal senada disampaikan pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

Dirinya memprediksi Golkar akan tetap berada di barisan partai atas di Pileg 2019.

"Jadi kasus Bowo Sidik bagi Golkar biasa-biasa saja. Golkar masih tetap kuat. Masih akan bisa bertahan setidaknya dua atau tiga besar. Sekarang kader dan caleg Golkar harus kerja keras intinya," ujar Ujang.

Sementara itu Koordinator Bidang Komunikasi, Media, dan Penggalangan Opini Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa partainya tidak pernah menginstruksikan kepada Bowo Sidik Pangarso untuk melakukan money politik dalam Pemilu 2019.

Pernyataan Ace Hasan Syadzily menyikapi temuan KPK adanya 84 kardus berisikan sekitar 400.000 amplop berisi uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu dengan jumlah Rp 8 miliar.

Baca: Dhawiya Zaida Resmi Menikah dengan Kekasihnya dengan Mahar Rp 100 Ribu

Uang tersebut diduga dipersiapkan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso untuk 'serangan fajar' pada Pemilu 2019.

"Kami sama sekali tidak tahu ya bahwa seorang Bowo telah menyiapkan bermilyar-milyar uang, menyiapkan uang tersebut dalam bentuk pecahan yang sudah diamplopin kami partai terus terang saja tidak tahu. Partai tidak pernah memberikan semacam instruksi, imbauan atau perintah kepada semua kader yang nyaleg untuk misalnya melakukan serangan fajar," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (29/3/2019).

Baca: Fakta Wafatnya Pendiri Kubah Masjid Emas, Pesan Terakhir hingga Penyakit yang Diderita Semasa Hidup

Menurut Ace, temuan untuk money politik itu masih berupa dugaan KPK.

Karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk mengusutunya hingga kemudian dibuktikan di pengadilan.

"Itu sebetulnya baru dugaan dari KPK bahwa uang tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan serangan fajar. jadi oleh karena itu terkait dengan itu kita serahkan saja kepada KPK untuk dibawa dalam kontek ranah peradilan," katanya.

Baca: Gelar Baksos, Satgas Yonif R 301 Diserbu Masyarakat Pulau Majang.

Ace mengaku sangat kaget adanya dugaan money politik oleh Bowo Sidik.

Alasannya, suara Golkar di Dapil Bowo Sidik di Jawa Tengah sangat kuat, sehingga tidak perlu menggunakan money politik.

"Sebetulnya di Dapilnya pak Bowo itu hasil analisis kami Golkar itu kuat sekali. bisa mendapatkan dua bahkan mendekati tiga kursi. maka seharusnya cara-cara misalnya dengan melakukan serangan fajar itu tidak perlu dilakukan. Makanya kami sangat kaget ketika pak Bowo melakukan dugaan rencana untuk melakukan money politic," katanya.

Baca: Luna Maya Diminta Tata Janeta Nyanyikan Lagu Sang Penggoda, Raffi Ahmad: Jangan Nangis

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved