Pilpres 2019
Pemred Obor Rakyat Masuk Penjara Lagi, Launching Tabloidnya Tetap Akan Digelar Besok
Setiyardi kembali harus meringkuk ke sel Lapas Cipinang, Jakarta, karena izin cuti bersyaratnya yang habis pada 8 Mei 2019 mendadak dibatalkan.
Trsisi hanya memberikan jawaban singkat dan tidak menjawab pertanyaan tersebut. "Untuk info lengkap akan ada konferensi pers sebelum launching. Jadi nanti pas konpers ya mas," ujar Trisi.
Pertanyaan berikutnya dari Wartakotalive.com, seperti apakah Tabloid Obor Rakyat ada hubungannya dengan Pilpres dan kenapa isi tabloid seperti dicetak di undangan cenderung kritis terhadap pemerintah, tidak dijawab lagi oleh Trisi.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setiyardi Budiono memastikan akan menerbitkan kembali tabloid tersebut dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Setiyardi Budiono seusai mendapat cuti bersyarat dan menghirup udara bebas dari Lapas Cipinang Jakarta, karena kasus pidana penistaan melalui tulisan di Obor Rakyat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014.
Bahkan, saat ini Setiyardi Budiono tengah sibuk melakukan persiapan untuk merealisasikan rencananya itu. Di antara persiapan itu adalah mencari peralatan kantor dan mulai melakukan perekrutan wartawan.
"Kami ingin wartawan yang bagus, jadi beritanya juga bagus. Sekarang ini saya memang lagi sibuk untuk cari alat kantor, meja dan juga kantornya. Saya maunya nanti ada di Jakarta dan Solo," ujar Setiyardi Budiono saat berbincang dengan Tribun, Jumat (11/1/2019).
Mengenai platform yang dipilih, mantan jurnalis di media ternama itu masih belum mau mengungkapkan. "Kalau online atau cetak, masih dirapatkan dulu. Tunggu saja tanggal mainnya," ucapnya.
Setiyardi Budiono mengaku sudah banyak permintaan dari masyarakat baik melalui surat elektronik, telepon, dan lainnya, agar dia tetap menerbitkan Obor Rakyat saat Pilpres 2019.
"Ini menjadi salah satu solusi bagi mereka yang menginginkan sebuah pemberitaan di luar dari media mainstream," katanya.
Setiyardi Budiono menjamin produk media yang akan diterbitkannya untuk kali ini akan independen. Dia memastikan konten informasi yang disajikan nantinya berbeda dengan sebelumnya. Dia mengatakan kali ini akan memberikan pemberitaan yang faktual, sama halnya dengan media lain.
"Kontennya kami jamin independen. Saya kan wartawan juga, tidak mungkin tidak independen," cetusnya.
Dirinya menegaskan, tidak akan berpihak ke kubu capres-cawapres mana pun pada PIlpres 2019. Ia akan menyajikan berita yang sesuai fakta yang ditemukan di lapangan.
Terlebih, tidak ada sponsor dari pihak mana pun untuk kembali menerbitkan Obor Rakyat. Dengan begitiu, pemberitaan dipastikan akan tetap terjaga independensinya. "Sebagai media, kami tidak akan ke kanan maupun ke kiri. Kami berada di tengah-tengah," tegasnya.
Menurutnya, produk tabloid Obor Rakyat saat Pilpres 2014 lalu hingga membuat dipidanakan adalah hal yang biasa. mSebab, adalah hak narasumber memperkarakan pihak media jika merasa ada produk yang tidak tepat.
Dia menegaskan, dirinya mendekam di penjara bukan berarti dunia jurnalistik yang digelutinya harus selesai. "Saya sama seperti teman-teman yang lain, jadi petani, saya tidak punya lahan. Apa yang saya bisa ya layaknya seorang wartawan. Membuat berita dan menginformasikan kepada masyarakat," paparnya.