Minggu, 5 Oktober 2025

Ujicoba Jernihkan Limbah, TNI AD Sebar 125 Liter Nitrobacter di Waduk Wijaya Kusuma 2

Paban V/Bakti Sterad Kolonel Inf Yudianto Putrajaya mengatakan telah menyebar 125 botol atau 125 liter cairan NTJ di Waduk Wijaya Kusuma 2.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
TNI Angkatan Darat bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Barat menjadikan Waduk di Jakarta sebagai Pilot Project penjernihan limbah dengan menggunakan cairan Nirtobacter TJ (NTJ). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Darat bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Barat menjadikan Waduk di Jakarta sebagai Pilot Project penjernihan limbah dengan menggunakan cairan Nirtobacter TJ (NTJ).

Paban V/Bakti Sterad Kolonel Inf Yudianto Putrajaya mengatakan pihaknya telah menyebar 125 botol atau 125 liter cairan NTJ di Waduk Wijaya Kusuma 2.

Ia mengatakan Waduk Wijaya Kusuma 2 merupakan pilot project penjernihan waduk dari limbah.

Hal itu disampaikan Putrajaya saat melaksanakan uji coba penjernihan limbah di Waduk Wijaya Kusuma 2, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (18/02/2019) malam sebagaimana rilis yang diterima Tribunnews.com pada Selasa (19/2/2019).

"Untuk kita berani melangkah pada tahap selanjutnya yaitu menjadikan Waduk Wijaya Kusuma 2, sebagai pilot project, telah disebar 125 botol atau 125 liter cairan NTJ dan besok kita coba di Bantar Gebang," kata Putrajaya.

Lebih lanjut, Putrajaya menjelaskan bahwa langkah yang diambil TNI AD dengan menjadikan Jakarta sebagai Pilot Projects penjernihan limbah bersama dengan Sudin SDA Provinsi DKI Jakarta dan Sudin LHK Jakarta Barat merupakan satu dari sejumlah upaya untuk mencari solusi terhadap masalah lingkungan.

Menurut Putrajaya, langkah yang dilakukan TNI AD bersama dengan Sudin SDA dan Sudin LHK, bukanlah sekedar coba-coba, melainkan telah melalui proses uji coba secara ilmiah oleh Sudin SDA di Jakarta Barat .

"Tentu telah melalui hasil penelitian dan uji coba lebih dahulu, yaitu di Sudin SDA Jakarta Barat, yang menunjukan hasil positif," kata Putrajaya.

Ia mengatakan pihaknya juga akan memantau hasilnya setelah delapan jam kemudian.

"Kita lakukan pada malam hari, agar hasilnya bisa maksimal. Nanti kita pantau dan lihat (hasilnya) setelah delapan jam dari awal penyebaran," kata Putrajaya.

Putrajaya menilai dampak limbah dan pencemaran lingkungan tidak hanya menjadi masalah dan tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab seluruh komponen bangsa termasuk TNI AD.

"Berdasar pemikiran tersebut, melalui program kegiatan pembinaan teritorial (Binter), TNI AD bertekad untuk bersama-sama dengan pemerintah maupun komponen bangsa lainnya turut berpartisipasi mengurai masalah limbah dan pencemaran lingkungan ini. Ini penting, tidak hanya bagi kita saja, melainkan juga bagi generasi bangsa yang akan datang," kata Putrajaya.

Cairan Nanocell NTJ yang digunakan tersebut merupakan hasil karya anak bangsa yang telah dipatenkan oleh Thomas Janardi.

Putrajaya juga mengatakan, cairan tersebut juga telah digunakan oleh TNI AD dalam mendorong program ketahanan pangan bersama masyarakat.

"TNI AD juga telah menggunakannya dalam penyuburan tanah maupun peningkatan budi daya pertanian maupun perikanan. Jadi, dengan pengalaman tadi, kita coba cairan ini untuk mengurai berbagai kandungan maupun limbah yang ada di Waduk Wijaya Kusuma 2," tambah Putrajaya.

Kasudin SDA Provinsi Jakarta Teguh Hendarwan juga berharap program bersama TNI AD ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan masyarakat Jakarta.

Teguh merasa terhormat atas kerjasama yang dilakukannya bersama TNI AD, karena hasilnya tidak hanya menyelesaikan masalah limbah dan lingkungan hidup di Jakarta saja, melainkan juga bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.

"Kita punya 164 rumah pompa di Jakarta dan ada juga 111 waduk, kalau misalnya ini bisa terealisasi seperti yang diharapkan, pastinya sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Teguh.

Ditempat lain, Staf Dinas SDA Jakarta, Andy Sofyan, mengungkapkan bahwa dalam keseharian, air Waduk Wijaya Kusuma 2 berwarna sangat pekat dan hitam.

Selain itu, bau yang ditimbulkan juga sangat menyengat dan tidak enak dihirup.

Ia berharap jika penjernihan ini berhasil, air di waduk tersebut dapat digunakan warga.

"Selama ini waduk airnya bau dan kotor sekali, sehingga mengganggu warga sekitar. Diharapkan jika penjernihan air berjalan dengan baik, nantinya bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bagi warga. Baik untuk peternakan ikan, perkebunan maupun kepentingan lainnya," kata Andy.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved