Maruf Amin Ingatkan Orangtua, Pondok Pesantren Bukan Bengkel untuk Anak Nakal
"Mari kita dukung upaya-upaya para ulama mendirikan pesantren itu termasuk mengirim anaknya ke pesantren," kata Maruf Amin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Maruf Amin kembali menyerukan gerakan Ayo Mondok.
Seruan itu disampaikan Maruf Amin saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Hidayat Krasak Temuroso Guntur, Demak Jawa Tengah, Selasa (5/2/2019).
Baca: Maruf Amin Ibaratkan Dirinya dengan Jokowi sebagai Pemain Ganda Bulutangkis
Maruf Amin mengatakan, generasi muda perlu dipersiapkan sebagai ulama. Regenerasi ulama melalui gerakan ini penting dilakukan.
"Mari kita dukung upaya-upaya para ulama mendirikan pesantren itu termasuk mengirim anaknya ke pesantren. Saya setuju sekali dengan gerakan ayo mondok," kata Maruf Amin.
Maruf Amin turut menghimbau kepada para orangtua agar anak-anak dengan kecerdasan tinggi mau bersekolah di pondok pesantren.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini khawatir jika anak-anak yang dengan keterbatasan ilmu dikirim ke pesantren tidak akan membawa perubahan.
Sebab, santri yang akan menjadi ulama harus mampu mengimplementasikan banyak ilmu dan bisa membagikan ilmunya kelak kepada masyarakat.
"Satu anak kita harus kita kirim ke pesantren. Anak tiga, satu ke pesantren, punya anak lima, satu ke pesantren, tapi yang dikirim ke pesantren itu anak yang paling pinter. Jangan anak yang paling bodoh," ungkap Maruf Amin.
"Yang pinter disuruh jadi dokter, yang pinter di suruh jadi insinyur, yang pinter disuruh jadi ahli, giliran yang bodoh dikirim ke pesantren saja. Jadi santri itu disebut KW 2, nanti kalau jadi kiai, kiai bodoh. Padahal kiai itu harus pinter, karena akan membimbing umat," kata Maruf Amin.
Maruf Amin juga menyindir orangtua yang mengirim anaknya ke pondok pesantren karena sang anak tidak bisa diurus, malas-malasan dan mendapat nilai jelek di sekolah.
"Apalagi ada lagi yang kelewatan, anak yang sudah tidak bisa diurus, teler terus, rapotnya merah terus, lalu di titipkan saja di pesantren. Akhirnya pesantren yang begitu tempat bengkel anak-anak nakal," jelas Maruf Amin.
Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk mendukung program ayo mondok di pesantren-pesantren untuk generasi penerus ulama yang berkualitas.
"Jadi kita dukung supaya ada penerus perjuangan dalam rangka membangun umat," imbuhnya.
Baca: Keindahan Pondok Pesantren Berbalur Budaya Tionghoa yang Didirikan Mantan Preman
Kunjungna Maruf AMin ke Pondok Pesantren Al Hidayat Krasak Temuroso Guntur, Demak sekaligus bersilahturahmi dengan Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayat, KH Misbah Munir atau Mbah Misbah Krasak dan pengurus Ponpes.
Acara silahturahmi juga diisi dengan Sholawat bersama dengan ribuan santri serta Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser dan warga krasak di sekitar Pondon Pesantren Al-Hidayah Demak.