Kriteria Ketua Umum PSSI Menurut Jusuf Kalla
Jusuf Kalla mengatakan, ketua umum PSSI harus memiliki pengalaman yang baik dalam mengurus atau pernah bermain dalam suatu klub sepak bola.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah Edy Rahmayadi mudur dari jabatan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), sejumlah nama muncul untuk menjadi kandidat ketua umu organisasi sepak bola nasional tersebut.
Nama-nama yang muncul di antaranya pengusaha media ternama Erick Thohir, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Joko Driyono, Umuh Muchtar, Menpan-RB Komjen Syafruddin, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, hingga Mahfud MD.
Kini Joko Driyono ditunjuk menjadi Plt untuk memimpin PSSI.
Baca: Polisi Periksa Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Boyolali dan Salatiga Terkait Kasus Kemah Pemuda
Wakil Presiden Jusuf Kalla tentu punya kriteria tersendiri untuk calon ketua umum PSSI masa depan.
Jusuf Kalla mengatakan, ketua umum PSSI harus memiliki pengalaman yang baik dalam mengurus atau pernah bermain dalam suatu klub sepak bola.
"Memilih dan punya pengalaman di sepak bola. Jadi apakah dia pernah pengurus, pernah pemain, atau apa supaya mengerti bola," kata Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Baca: Anggota TNI Tewas di Panggung Hajatan Keluarga, Dikeroyok Sejumlah Orang hingga Ditikam Berkali-kali
Ia mengatakan, pengalaman calon pemimpin PSSI itu dalam dunia si kulit bundar dapat mengarahkan prestasi sepak bola Indonesia ke depan.
"Bukan hanya itu, apalagi sekarang di mana tanpa pengetahuan atau pengalaman di sepak bola bagaimana bisa memperbaiki prestasi PSSI. Termasuk di piala Asia saja kita hanya sampai babak penyisihan," ungkapnya.
Baca: Sales Rokok Nekat Tilap Uang PT Sampoerna Rp 1,1 Miliar
Jusuf Kalla berharap sosok pengganti Edy Rahmayadi ke depan, tak hanya memikirkan PSSI dari segi ekonomi saja, terpenting memiliki kekuatan leadership kuat.
"Jadi dibutuhkan orang yang punya leadership kuat, tidak punya kepentingan katakanlah ekonomi, tapi juga punya pengalaman di organisasi bola," katanya.