Minggu, 5 Oktober 2025

Pimpinan KPK Diteror

Novel: Presiden Harusnya Desak Polri Ungkap Kasus Teror di KPK

Dia mencontohkan, apabila Presiden Joko Widodo mau membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menangani insiden teror tersebut.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com
Novel Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik KPK, Novel Baswedan, meminta Presiden Joko Widodo mendesak instansi Polri mengusut tuntas insiden teror yang dialami komisioner dan pegawai di lembaga anti rasuah itu.

Menurut dia, insiden teror kepada penyidik KPK semakin mengalami peningkatan. Dia menegaskan, seharusnya pemerintah memperhatikan hal tersebut.

"Kami berharap, semoga bapak presiden mau mendesak Polri, mengungkap ini semua dan tidak kemudian seperti yang lain-lain, tidak terungkap sama sekali," kata Novel, ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Dia menilai, penanganan kasus teror sudah cukup apabila ditangani aparat penegak hukum. Meskipun, dia tidak menampik KPK dapat saja membentuk tim internal.

Dia mencontohkan, apabila Presiden Joko Widodo mau membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menangani insiden teror tersebut.

Baca: Sandiaga Uno Menilai Kawasan Padat Penduduk Tambora Perlu Penataan Ulang Bukan Relokasi

"Nah, itu bisa diungkap dengan oleh melibatkan semua kalangan dengan bisa membantu pengungkapan itu," kata dia.

Di kesempatan itu, dia tidak dapat menyampaikan terkait siapa pelaku insiden teror itu.

"Saya bisa saja berspekulasi apapun ya, cuma saya pikir tak tepat diawal-awal kami sampaikan spekulasi," tambahnya

Seperti diketahui, kediaman Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif yang terletak di Jalan Kalibata Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan dilempari botol yang berisikan spiritus dan sumbu api.

Selain rumah Laode, rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat turut diteror bom pipa palsu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved