Pesantren Komunitas Bina Insan Mulia Prakarsai Pembelajaran E-Learning
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia ini menjelaskan bahwa tujuan mendasar kenapa dirinya membangun jaringan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah KH. Imam Jazuli, Lc., MA., merintis jaringan dengan sejumlah komunitas yang berada di Cirebon dan Jakarta sebenarnya sudah dimulai sejak 2015.
Kyai muda yang kerap memunculkan berbagai gagasan inovatif seputar kemajuan pesantren ini telah bergabung dengan sejumlah komunitas, antara lain: komunitas Mercy, komunitas Harley Davidson, komunitas Alphad, komunitas Fortuner, dan komunitas Range Rover.

Tak hanya dirinya, Kyai Jazuli juga mendorong para guru untuk bergabung dengan sejumlah komunitas yang sesuai. Ada komunitas Burung dan komunitas Kuda.
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia ini menjelaskan bahwa tujuan mendasar kenapa dirinya membangun jaringan dengan sejumlah komunitas adalah untuk memperkenalkan dunia pesantren dan sebaliknya juga begitu. Masyarakat komunitas perlu mengenal pesantren.
“Begitu manusia itu sudah saling mengenal, maka kebersamaan dan keakraban akan lahir”, jelas Kyai Jazuli.
Terbukti, dalam waktu yang tak begitu lama, langkah Kyai Imam Jazuli ini telah membuahkan hasil.

Bagi sebagian anggota klub Mercy dan Harley yang selama ini mendengar berita dari luar bahwa pesantren itu tertutup pergaulannya, eksklusif pengetahuannya, dan keras pahamnya mengenai agama justru melihat kenyataan yang berbeda sama sekali di Pesantren Bina Insan Mulia.
Malah saking begitu akrabnya, mereka akhirnya mengadakan berbagai agenda komunitasnya di Pesantren, misalnya acara buka bersama, shalat berjamaah bersama, dan agenda-agenda lain.

Langkah Kyai Jazuli ini juga menjadi cara yang efektif untuk mendidik para guru dan santri, terutama dalam menjalin pergaulan.
Sudah menjadi prinsip Pesantren bahwa para santri Bina Insan Mulia dididik untuk menjadi tokoh masyaakat, terutama dalam menjaga benteng persatuan, terlepas apapun profesinya.
Menurut Kyai lulusan Al-Azhar Mesir ini, modal utamanya adalah pergaulan yang luas. Beliau menegaskan, santri harus bisa menjadi lautan yang mampu mengakomodasi berbagai persoalan dan menjadi pilar perekat umat.
Yang tak kalah pentingnya lagi, ternyata langkah ini juga menginspirasi para guru dan santri-santri untuk belajar meraih sukses secara materi seperti yang diraih para anggota klub dengan memiliki kendaraan mewah dan mahal, mulai dari Mercy, Harley Fortuner, Alphard, atau Renge Rover.

Dalam berbagai kesempatan, KH. Imam Jazuli memang selalu menekankan kepada para guru dan santri agar nanti menjadi orang yang kuat secara akhlak, secara ilmu dan secara harta di masyarakat. Tujuannya adalah supaya bisa kokoh dalam berdakwah.
Walhasil, langkah yang dirintis Kyai Imam Jazuli ini membuahkan manfaat bagi berbagai pihak. Bahkan ini mengilhami lahirnya Pesantren Komunitas yang akan menerapkan pembelaran materi pesantren secara e-learning kepada anggota komunitas.