Kamis, 2 Oktober 2025

Ditanya Soal Pose Dua Jari di Acara Gerindra, Gubernur Anies Baswedan Geleng-Geleng Kepala

Andre meminta Kemendagri juga menegur para kepala daerah pendukung petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/DANANG TRIATMOJO
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya geleng-geleng kepala, enggan tanggapi pertanyaan seputar kontroversi dirinya di agenda internal Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat Senin (17/12) kemarin.

Saat para pewarta menanyakan seputar maksud dan alasan dirinya mengacungkan pose dua jari, Anies menjawab dengan gelengan kepala.

Ketika kembali ditanyakan kepadanya Kemendagri keberatan terhadap pose dua jarinya di acara internal Gerindra tersebut, Anies yang ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018). menjawab, "Nggak komentar saya."

Menanggapi pelaporan Garda Nasional untuk Rakyat (GNR) ke Bawaslu RI terkait hal tersebut, Anies hanya menjelaskan bahwa setiap warga negara punya hak melaporkan siapa saja yang dinilai melanggar. "Nggak ada tanggapan, setiap warga negara boleh melaporkan siapa saja," kata Anies.

Sebelumnya, Anies Baswedan hadir dalam Konfernas Gerindra dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI. Meski telah izin kepada Menteri Dalam Negeri terkait kehadirannya di agenda internal partai besutan Prabowo Subianto, dirinya dianggap melanggar aturan pejabat negara.

Baca: Hinca: Ada Inisiator dari Institusi Siluman di Kasus Perusakan Atribut Partai Demokrat di Pekanbaru

Anies berpidato dengan mengungkap harapannya akan kejadian di Jakarta dua tahun lalu dapat kembali terulang pada Pilpres 2019 mendatang.

"Terima kasih kepada pak Prabowo dan koalisi yang mengizinkan saya untuk terus meneruskan tugas di Jakarta. Insya Allah, apa yang terjadi di Jakarta, akan berulang di level nasional," tutur Anies dalam video Konfernas di channel youtube GerindraTV.

Ucapannya tersebut sontak membuat riuh sorak sorai kader Gerindra yang hadir saat itu. Selain itu, dirinya juga melakukan gestur merentangkan kedua tangan dan acungkan dua jari (telunjuk dan ibu jari) itu saat menutup pidatonya di hadapan ribuan kader Gerindra se-Indonesia yang hadir saat itu.

Baca: Hinca: Perusakan dan Penghilangan Baliho SBY dan Demokrat Masif dan Dilakukan Malam Hingga Dinihari

Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono menjelaska apa yang dilakukan Anies adalah sebuah kesalahan.

Dia berpikir, sang Gubernur DKI itu tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya, adalah hal terlarang. Terutama, dirinya yang berstatus sebagai seorang Kepala Daerah, dimana sepatutnya menjaga dan menjunjung tinggi sikap netralitas.

"Kesalahan lebih pada mengacungkan dua jari tanda kampanye Prabowo-Sandi. Mungkin Gubernur DKI tidak menyadari hal ini tidak boleh," ungkap Soni.

Tegur Juga Kepala Daerah yang Dukung Jokowi

Terkait hal ini, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, menyoroti Kemendagri yang menyebut pose dua jari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Gerindra merupakan kesalahan.

Andre meminta Kemendagri juga menegur para kepala daerah pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved