Saran Parmusi Agar PPP Tidak Kehilangan Suara di 2019
Menurut Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam, partai berlambang Ka'bah itu harus diselamatkan dari ambang batas parlemen.
Editor:
Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) menginginkan agar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak kehilangan suaranya.
Menurut Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam, partai berlambang Ka'bah itu harus diselamatkan dari ambang batas parlemen.
Hal itu terkait dengan komitmen untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Usamah menuturkan PPP Muktamar Jakarta datang kepada Parmusi dalam rangka road show.
Mereka berupaya untuk mempersatukan PPP kembali agar tidak tereleminasi di 2019.
"Sebetulnya sudah tidak ada masalah. Jika struktur tidak dipersatukan maka PPP akan kehilangan suara nantinya. Ada upaya untuk mempersatukan baik struktural maupun suara. Dari situ akan ada Mukernas di Oktober 2018 nanti," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat(14/9/2018).
Usamah mengimbau Ketum DPP PPP Rhomahurmuzy meski partai tersebut lolos sebagai peserta pemilu 2019.
"Namun kelolosan esensial ada di Pemilu Legislatif di 2019. Apakah PPP dapat bertahan di parlemen. Saran saya ada dialog untuk menyelamatkan partai secara institusi jika tidak suara PPP akan drop," ungkapnya.
Ia pun menyarankan untuk menyelamatkan PPP melalui proses membangun sifat kooperatif.
"Kita lihat saja pertemuan lintas partai nanti. Ada sikap terbuka kedua pihak nanti karena 1 suara saja dibutuhkan. Dan pintu harus terbuka lebar," imbuhnya.
Sebab, menurutnya, Muktamar PPP ini nantinya memiliki suara yang besar.
Parmusi merupakan salah satu pendiri PPP.
Sementara, Plt Ketum PPP Muktamar Jakarta Humprey R. Djemat menyebutkan kepentingan pendiri Parmusi untuk menyelamatkan PPP demi kesejahteraan umat.
Menurutnya hal itu bukan politik praktis tapi berdakwah.
"Semua pihak akan melihat di PPP ada yang harus diselamatkan. Akan ada satu gerakan untuk dukungan besar yang saya pimpin dan Romahurmuzy pimpin," kata Usamah.
Baca: Begini Cara Polri Amankan Pemilu 2019: Mulai dari Negosiasi sampai Lumpuhkan Massa Anarkis
Baca: Ridwan Kamil Beralih dari Dukung Prabowo ke Jokowi, Ratna Sarumpaet: Ini Kesempatannya Bercermin
Baca: Setya Novanto Cerita Saat Dipenjara: Terpaksa Jual Rumah dan Dijauhi Orang Dekat
Ia berharap pada 1 Januari 2019 akan ada agenda kuat untuk Muktamar.
"Kita dukung semuanya. Jika PPP mau selamat harus islah bermartabat. Islah yang dilakukan benar dan tulus. Niat itu harus ada," katanya.