Senin, 29 September 2025

Saran Parmusi Agar PPP Tidak Kehilangan Suara di 2019

Menurut Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam, partai berlambang Ka'bah itu harus diselamatkan dari ambang batas parlemen.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam (kanan) bersama dua Ketua PP Parmusi Irgan Chairul Mahfiz (kiri), dan Mansyur Kardi (tengah) saat konferensi pers terkait sikap Parmusi terhadap konflik PPP di Jakarta, Minggu (20/3/2016). Parmusi mendesak kepengurusan PPP Mukhtamar VII Bandung agar segera menyusun dan mengumumkan kepanitiaan serta jadwal Muktamar VIII sebagai ajang islah para kader serta mendeklarasikan islah kepengurusan PPP hasil Mukhtamar VII Bandung secepatnya sehingga PPP dapat mengikuti agenda politik nasional. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) menginginkan agar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak kehilangan suaranya.

Menurut Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam, partai berlambang Ka'bah itu harus diselamatkan dari ambang batas parlemen.

Hal itu terkait dengan komitmen untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Usamah menuturkan PPP Muktamar Jakarta datang kepada Parmusi dalam rangka road show.

Mereka berupaya untuk mempersatukan PPP kembali agar tidak tereleminasi di 2019.

"Sebetulnya sudah tidak ada masalah. Jika struktur tidak dipersatukan maka PPP akan kehilangan suara nantinya. Ada upaya untuk mempersatukan baik struktural maupun suara. Dari situ akan ada Mukernas di Oktober 2018 nanti," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat(14/9/2018).

Usamah mengimbau Ketum DPP PPP Rhomahurmuzy meski partai tersebut lolos sebagai peserta pemilu 2019.

"Namun kelolosan esensial ada di Pemilu Legislatif di 2019. Apakah PPP dapat bertahan di parlemen. Saran saya ada dialog untuk menyelamatkan partai secara institusi jika tidak suara PPP akan drop," ungkapnya.

Ia pun menyarankan untuk menyelamatkan PPP melalui proses membangun sifat kooperatif.

"Kita lihat saja pertemuan lintas partai nanti. Ada sikap terbuka kedua pihak nanti karena 1 suara saja dibutuhkan. Dan pintu harus terbuka lebar," imbuhnya.

Sebab, menurutnya, Muktamar PPP ini nantinya memiliki suara yang besar.

Parmusi merupakan salah satu pendiri PPP.

Sementara, Plt Ketum PPP Muktamar Jakarta Humprey R. Djemat menyebutkan kepentingan pendiri Parmusi untuk menyelamatkan PPP demi kesejahteraan umat.

Menurutnya hal itu bukan politik praktis tapi berdakwah.

"Semua pihak akan melihat di PPP ada yang harus diselamatkan. Akan ada satu gerakan untuk dukungan besar yang saya pimpin dan Romahurmuzy pimpin," kata Usamah.

Baca: Begini Cara Polri Amankan Pemilu 2019: Mulai dari Negosiasi sampai Lumpuhkan Massa Anarkis

Baca: Ridwan Kamil Beralih dari Dukung Prabowo ke Jokowi, Ratna Sarumpaet: Ini Kesempatannya Bercermin

Baca: Setya Novanto Cerita Saat Dipenjara: Terpaksa Jual Rumah dan Dijauhi Orang Dekat

Ia berharap pada 1 Januari 2019 akan ada agenda kuat untuk Muktamar.

"Kita dukung semuanya. Jika PPP mau selamat harus islah bermartabat. Islah yang dilakukan benar dan tulus. Niat itu harus ada," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan