Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa di Lombok

Mensos: Penanganan Gempa Lombok Jadi Prioritas

Pascagempa susulan yang terjadi di Lombok, NBT pada Minggu (19/8/2018) malam, desakan untuk meningkatkan status gempa menjadi bencana nasional terus d

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascagempa susulan yang terjadi di Lombok, NBT pada Minggu (19/8/2018) malam, desakan untuk meningkatkan status gempa menjadi bencana nasional terus disuarakan.

Namun, hingga kini pemerintah tetap mengatakan bahwa status bencana gempa Lombok adalah bencana daerah.

Meski begitu, Menteri Sosial, Idrus Marham memastikan bahwa bencana alam gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap diprioritaskan dengan skala nasional.

Baca: Mensos Tingkatkan Pemberdayaan Ekonomi Keumatan

"Meskipun ini bencana daerah tetapi (pemerintah) pusat memperkuat dan mendampingi dan memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan," kata Idrus di kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).

Idrus mengaku telah menugaskan pejabat di Kemensos untuk terjun langsung dan mendata korban paska gempa susulan berkuatanan 7,0 sr yang terjadi pada Minggu (19/8/2018) malam.

Dia juga mengatakan telah berkordinasi langsung dengan bulog sebagai penyedia bahan pangan untuk terus menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi.

Pihaknya, juga terus melakukan kordinasi langsung dengan Kementrian Kesehatan terkait korban luka-luka dan Kementrian Pendidikan untuk melakukan pendampingan bagi anak-anak korban gempa bumi.

"Tetap satu keasatuan, tingkat pusat dan daerah dan bahkan ini apapaun kata Presiden pokoknya tidak hanya memperkuat, back-up dan apapun kekurangan kekurangan apapun kebutuhan harus dipenuhi," papar Idrus.

Dikabarkan sebelumnya, Minggu (19/8/2018) malam, Lombok kembali diguncang gempa bumi dengan kekuatan 7 sr.

Gempa itu terjadi pukul 21.56 WIB dan berlokasi di koordinat 8,28 LS dan 116,71 BT, dengan kedalaman 10 kilometer.

Baca: Tiga Menteri Jokowi Akhiri Salat Idul Adha dengan Pemukulan Beduk

Di waktu bersamaan 21.56 WIB, gempa berkekuatan 6,9 sr juga mengguncang lokasi di koordinat 8,44 LS dan 116,68 BT, dengan kedalaman 18 kilometer.

Berdasarkan data frekuensi gempa, hingga saat ini sudah terjadi lebih dari 768 kali gempa bumi dalam berbagai kekuatan yang berdampak pada kerusakan material dan imaterial.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved