HUT Kemerdekaan RI
Dinilai Tidak Berimbang, Sekjen PPP Sebut Banyak Anggota DPR Protes Pidato Zulkifli Hasan
"Coba dilihat itu pidatonya Pak Zul, banyak teman-teman mau protes itu," ujar Arsul di kompleks Parlemen
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menyatakan banyak anggota DPR yang memprotes isi pidato Ketua MPR Zulkifli Hasan saat sidang tahunan MPR 2018 di gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
"Coba dilihat itu pidatonya Pak Zul, banyak teman-teman mau protes itu," ujar Arsul di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Baca: Said Aqil Siapkan Kartu Tanda Anggota NU untuk Prabowo
Arsul yang merupakan anggota Komisi III DPR RI menyebutkan beberapa poin pidato Zulkifli yang tidak pantas diucapkan saat acara kenegaraan.
"Poinnya kan soal emak-emak, kemudian ketika dia menyoroti pemerintahan dia hanya menyoroti permasalahan tidak disoroti capaiannya, harus berimbang karena ini forum MPR loh," tutur Arsul.
Menurut Arsul, seharusnya pidato Zulkifli terlebih dahulu mengapresiasi capaian-capaian pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi, baru setelah itu memberikan catatan yang dinilai kurang.
"Tapi dia kan lebih mendetilkan kekurangan-kurangannya, Itu dari floor kan di barisan saya PKB, PPP, Hanura ngomel semua," ucap Arsul.
Baca: Pedagang Sea Food di Jakarta Timur Ditodong Perampok Bersenjata Api
Saat berpidato, Zulkifli yang juga merupakan ketua umum PAN menyinggung soal permasalahan ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
"Sebagai wakil rakyat dan Ketua MPR saya menegaskan tak ada kemerdekaan di dalam kemiskinan dan tak ada kemerdekaan tanpa keadilan sosial," kata Zulkifli.
Zulkifli mengatakan, terdapat tiga persoalan ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Pertama yakni masalah kesenjangan.
Baca: Suryono Jadi Korban Serangan Buaya di Sungai Antan
"Selain itu turunya pendapatan masyarakat," tambahnya.
Permasalah ketiga yakni kestabilan harga.
Pemerintah menurut Zulkifli harus dapat mengendalikan harga kebutuhan rumah tangga sehingga daya beli masyarakat terjaga.
"Bapak Presiden ini titipan emak emak titipan rakyat Indonesia agar harga harga terjangkau," katanya.