Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2019

Gus Mus Minta Ma'ruf Amin Mundur dari Rais Aam PBNU

Pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah ini meminta Ma'ruf Amin untuk mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU.

Editor: Bobby Wiratama
Instagram Ahmad Mustafa Bisri atau Gus Mus
Gus Mus. 

(TribunWow.com/Maria Novena Cahyaning Tyas)

TRIBUNNEWS.COM - Kabar terpilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ditanggapi oleh mantan Rais Aam PBNU Ahmad Mustofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus.

Pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah ini meminta Ma'ruf Amin untuk mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU.

Pasalnya, selain menjabat Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020 yang menurut Gus Mus, tidak etis bila berada di bawah presiden.

"Dia (Ma'ruf Amin, red) itu kan Rais Aam, ya etikanya, saya nggak tahu aturannya ya, kalau sudah menjabat sebagai (calon) wakil presiden ya mundurlah.

Masa Ma'ruf Amin mau merangkap tiga jabatan, Ketua MUI, Rais Aam PBNU, wakil presiden, ya itu nggak etislah," tuturnya, dikutip TribunWow.com dari KompasTV, Jumat (10/8/2019).

Lebih lanjut, Gus Mus meminta PBNU dan MUI bersiap mencari pengganti Ma'ruf Amin menyusul terpilihnya Ma'aruf sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi petahana Joko Widodo.

Diketahui sebelumnya, kubu petahana Joko Widodo mengumumkan pendampingnya di Pilpres 2019 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (10/8/2018).

Sosok KH Ma'ruf Amin adalah bakal cawapres yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

"Saya memutuskan dan telah mendapat persetujuan dari partai-partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi sebagai calon wakil presiden adalah Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin," ujar Jokowi, dikutip Kompas.com.

Halaman Selengkapnya >

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved