Minggu, 5 Oktober 2025

Gempa di Lombok

BNPB Belum Berhasil Evakuasi Korban Tewas Akibat Tertimbun Bangunan Masjid

Hal itu mengingat ada beberapa korban yang hingga kini belum dapat di evakuasi oleh tim gabungan.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Johnson Simanjuntak
capture video
Gempa 7 SR Guncang Lombok, Kepala BMKG Pusat Imbau Masyarakat Jauhi Bibir Pantai 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga saat ini jumlah korban meninggal akibat Gempa Lombok masih terus bertambah.

Hal itu mengingat ada beberapa korban yang hingga kini belum dapat di evakuasi oleh tim gabungan.

Salah satu lokasi gempa yang saat ini para korban tewas belum bisa dievakuasi ada di salah satu rumah ibadah di Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Korban yang diperkirakan berjumlah dua sampai 3 syaf salat itu tewas, setelah tertimbun reruntuhan lantai dua banguan masjid tersebut saat melaksanakan Salat Isya.

"Contohnya korban jemaah yang semalem salat isya masjid kemudian roboh, lantai 2 roboh menimpa jemaah di Kabupaten Lombok Utara," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Sutopo menjelaskan diperkirakan banyak korban meninggal dan hingga kini belum dapat di evakuasi.

Hal tersebut lantaran belum ada alat berat sehingga para personel Tim Gabungan masih melakukan evakuasi secara manual.

"sehingga personel Tim Gabungan melakukan evakusi menggunakan manual. disana kemungkinan ada korban meninggal tapi belm bisa dievakuasi," kata Sutopo.

Selain itu Sutopo hingga saat ini petugas belum bisa menjangkau lokasi tersebut, lantaran akses menuju ke lokasi merupakan jalan kecil dan ada kerusakan di jalan tersebut.

"Distribusi bekum bisa diberikan, evakuasi serta penyelamatan pertolongan belum bisa dilakukan," ujar Sutopo.

Sementara itu Sutopo juga menjelaskan penanganan korban gempa masih terkendala di masalah logistik, khususnya di Lombok Utara.

"Logistik memang tidak mencukupi, belum memcukupi untuk kebutuhan korban apalagi di kota Mataram. Warung-warung tutup, toko tutup karena daganganya masih berantakan, bebrapa daerah masih terisolir kususnya yang berada di gunung gunung," tutur Sutopo.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved