Jumat, 3 Oktober 2025

Moeldoko: Pemerintah Siapkan Badan Strategi Pembinaan Bakat

Pemerintah memanifestasikan optimisme proklamator itu dengan pembinaan nyata terhadap pemuda dan talentanya.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
Dok. KSP
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ucapan pendiri bangsa, Soekarno tentang pemuda Indonesia diyakini masih relevan dalam membangun bangsa dan negara.

Prestasi dan kiprah generasi muda Indonesia di tingkat dunia, seperti Lalu Muhammad Zohri yang baru-baru ini mencetak rekor sebagai pelari tercepat di tingkat U20 membuat bangga negara Indonesia.

Pemerintah memanifestasikan optimisme proklamator itu dengan pembinaan nyata terhadap pemuda dan talentanya.

"Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia. Ini adalah pesan optimis yang selalu saya ingat. Bila anak-anak kita dipetakan dengan kapasitasnya yang mereka miliki, kita akan menggemparkan dunia" kata Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko di Jakarta, Rabu (26/7/2018).

Moeldoko mengutip salah satu kalimat pidato Bung Karno yang terkenal, yang mendasari program pemerintah mengkanalisasi talenta pemuda Indonesia.

Optimisme Soekarno ini, menurutnya harus menjadi optimisme semua.

Menurut Moeldoko, relevansi pemikiran proklamator Indonesia itu juga yang mendasari pembentukan badan strategi pembinaan bakat di Tanah Air.

Agar talenta dan prestasi anak-anak Indonesia itu bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara, Moeldoko mengungkapkan bahwa KSP dan Presiden Joko Widodo tengah membentuk suatu strategi pembinaan bakat.

"Kami ingin menjaring potensi anak muda. Karena negara wajib memberikan kesempatan," katanya.

Potensi anak muda yang bisa mengguncang dunia, menurutnya, bisa dilihat dari rekaman sejarah bangsa Indonesia.

"Jasmerah, jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah. Ini juga harus menjadi pemikiran kita. Pemuda-pemuda wajib mempelajari sejarah. Karena kita tidak akan berada di hari ini, kalau tidak ada masa lalu," kata Moeldoko mengutip pidato Bung Karno yang pernah terucap di HUT Indonesia tahun 1966 silam.

Upaya pemerintah membina anak dan pemuda dijelaskan pula oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengatakan, pemerintah sudah berupaya merawat potensi generasi muda Indonesia sejak masih taraf anak-anak.

Khususnya perlindungan agar anak Indonesia terjamin pendidikannya.

Mulai dari program wajib belajar 12 tahun hingga sekolah gratis untuk jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.

Sedangkan untuk tingkat menengah atas dan kejuruan, ada Bantuan Operasional Sekolah/BOS yang dianggarkan di APBN dan BOS daerah yang dianggarkan di APBD.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved