Barisan Emak-emak Membantah Aksinya di Depan Istana Ditunggangi Gerakan 2019 Ganti Presiden
Aksi ratusan wanita yang tergabung dalam Barisan Emak-emak Militan (BEM) Indonesia di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2018).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi ratusan wanita yang tergabung dalam Barisan Emak-emak Militan (BEM) Indonesia di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2018).
Mereka menuntut pemerintah agar menurunkan Tarif Dasar Listrik (TDL), harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dan harga Sembako.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, ada sejumlah wanita yang meneriakkan slogan 2019 Ganti Presiden sekaligus memakai kaus bertuliskan hal yang sama.
Baca: AHY: Terima Kasih Pak Prabowo Sudah Berkenan Menjenguk Pak SBY
Namun Panglima Aksi Barisan Emak-emak Militan, Siti Asiah membantah pengguna kaus 2019 Ganti Presiden dari pihaknya.
“Itu bukan dari kami, gerakan kami menuntut turunnya harga sembako, listrik, dan BBM, tidak ditunggangi kepentingan politik mana pun,” ungkap wanita yang berprofesi sebagai guru tersebut.
Siti Asiah mengaku memang ada sejumlah wanita dari kelompok lain yang turut mengkampanyekan 2019 Ganti Presiden di lokasi yang sama.
Baca: Soal Wacana Berduet dengan AHY, Prabowo: Potongannya Gimana, Dari Segi Ganteng Sudah Cocok Kan ?
Namun, ia mengaku tidak mengenal kelompok tersebut.
"Namanya di muka umum kita tidak bisa main usir ya, mereka ikut ke sini saja dan itu bukan dari kami,” katanya.
Pada Rabu siang ratusan wanita melakukan aksi unjuk rasa sambil membawa sejumlah peralatan dapur di depan Istana Negara.
Baca: Protes Meroketnya Harga Sembako, Sejumlah Ibu Rumah Tangga Bawa Alat Dapur Demo di Depan Istana
Hal itu dilakukan sebagai simbol sulitnya dapur mereka mengepul saat ini karena TDL, harga BBM, dan harga sembako melambung.
Perwakilan massa juga sempat bertemu dengan staf Istana Kepresidenan untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo.