Pemerintah Nilai Perang Dagang Amerika Bukan Ancaman Besar Bagi Indonesia
"Jadi tentu kami tidak melihat ini sebagai sesuatu yang akan menjadi ancaman yang besar terhadap Indonesia,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pemerintah tidak merasa khawatir dengan adanya ancaman perang dagang Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Indonesia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah telah melihat secara geopolitik, dimana nilai perdagangan impor ekspor Indonesia di negara Amerika Serikat berada pada urutan ke 17.
Baca: Polisi Sebut Upaya Pemadaman Kebakaran 39 Kapal di Pelabuhan Benoa Masih Berlangsung
"Jadi tentu kami tidak melihat ini sebagai sesuatu yang akan menjadi ancaman yang besar terhadap Indonesia," ujar Airlangga usai rapat terbatas mengantisipasi dampak dari ketidakpastian perekonomian global di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (9/7/2018).
Baca: Politikus PDIP Sebut Pertemuan Megawati dengan Jokowi Bicarakan Nama Calon Wakil Presiden
Meski tidak akan berdampak besar, kata Airlangga, pemerintah akan melakukan komunikasi dengan pemerintah Amerika yang sedang mengevalusi keberadaan generalized system of preference (GSP) ke produk Indonesia.
"Ini suatu yang biasa GSP di review, semua negara yang punya GSP direview, tapi Indonesia jadi salah satu negara yang dilakukan review tahun ini," kata Airlangga.
Baca: Pipa Gas di Perairan Banten Bocor, Polisi: Sekarang Sudah Aman
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, pemerintah akan memperkuat perekonomian nasional dalam menyikapi kondisi perekonomian di dunia maupun di dalam negeri.
"Beberapa catatan dari rapat tadi adalah bagaimana kita meningkatkan ekspor dan juga melakukan optimalisasi terhadap impor dan juga mengembangkan subtitusi impor agar perekonomian semakin kuat," kata Airlangga.
Presiden Amerika Donald Trump mengancam bakal mengenakan tarif ke-124 produk asal Indonesia menyusul defisit yang terjadi pada Amerika dalam hubungan dagang dengan Indonesia.