Pilpres 2019
Strategi Jadikan Menteri Sebagai Pendulang Suara
"Iya benar. Para menteri ini yang berasal dari partai politik bisa untuk mendulang suara partainya masing-masing."
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana seorang menteri yang mengundurkan diri untuk menjadi calon anggota legislatif bukanlah hal baru. Setidaknya, pada 2013 lalu, Partai Demokrat meminta seluruh menterinya menjadi anggota legislatif.
Ketika itu, menteri dirasa dapat mendulang suara pemilih untuk pemilihan legislatif.
Hal itu diamini oleh Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng yang saat ini menjadi politisi Partai Demokrat.
"Iya benar. Para menteri ini yang berasal dari partai politik bisa untuk mendulang suara partainya masing-masing. Jadi, mereka bisa diperintahkan oleh partai untuk jadi caleg," katanya saat dihubungi, Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Andi lebih lanjut mengatakan, menteri-menteri tersebut berada dalam sebuah dilema karir politik berikutnya. Keraguan untuk tetap berada di posisi yang sama menjadi alasan mendasar untuk pindah dari jajaran eksekutif ke legislatif.
"Belum tentu mereka terpilih lagi, meski Pak Jokowi menjabat lagi. Atau, siapa tahu Pak Jokowi tidak terpilih lagi. Nah, mereka banting setir untuk jadi caleg," jelasnya.
Jika melihat, pada hari ini setidaknya terdapat 19 menteri yang berasal dari partai politik. Sebagian besar, harap Andi, jangan sampai mengundurkan diri untuk menjadi caleg.
Selain terdapat kekosongan posisi, Jokowi dirasa juga akan kesulitan mencari pengganti di waktu yang singkat.
"Ya jangan semuanya. Kasihan Pak Jokowi, nanti merasa ditinggalin sama orang-orangnya," kata dia.
Satu diantara menteri yang santer diwacanakan akan maju sebagai caleg, yakni, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri dari PKB. Kepada wartawan, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mengatakan akan diinstruksikan menjadi caleg.
"Tapi, kami masih menunggu kabar dari Pak Hanif dulu," jelasnya.
Hanif yang ditemui usai bertemu dengan Komisi IX DPR RI, mengatakan tidak memikirkan hal tersebut.
Dia menegaskan akan tetap bekerja hingga selesai.
"Siapa yang ngomong? Tidak, saya masih akan tetap bekerja sampai selesai," tegasnya.
Baca: Menteri-menteri Jokowi Ramai-ramai Maju Jadi Caleg
Dia mengaku masih memiliki tugas sebagai menteri ketenagakerjaan. Target untuk menurunkan angka pengangguran menjadi penting baginya hingga tahun terakhir.
"Sekarang kan angka pengangguran sudah di bawah lima persen. Masih, ada tugas untuk terus menurunkan angka ini," ucapnya.
Ketua Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi memastikan tak ada kekosongan dalam kabinet kerja, jika menteri berniat maju menjadi calon legislatif.
Baca: Suzuki Bandit 150 Akan Diluncurkan Bulan Agustus
"Enggak (kosong) kan nanti langsung ada pejabat-pejabat yang akan ditunjuk," kata Sofyan di kantor wakil presiden.
Namun disebutkan Sofyan, dirinya tak mengetahui pasti siapa saja menteri yang akan maju menjadi caleg.
"Ya mungkin saja ada, saya dengar-dengar tapi belum ada bukti," tuturnya.
Sofyan menerangkan, ada kekhawatiran tak dipilih lagi menjadi menteri dijadikan alasan menteri berniat maju, mengingat masa jabatan di Pemerintahan Jokowi tersisa sekitar 1 tahun lagi.
"Ada yang mau jadi DPR, ada yang mau jadi apa, ada aja. Merasa tidak akan terpilih lagi, jadi dia mau maju," terangnya.
Diketahui dalam kabinet kerja Jokowi-JK beberapa menteri berasal dari partai politik.
Sebut saja, Menkopolhukam Wiranto yang berasal dari Partai Hanura, kemudian Menteri Desa dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dari PKB, atau Menteri KLHK Siti Nurbaya yang berasal dari Nasdem, maupun Menko PMK Puan Maharani dari PDIP.(ryo/tribun)