Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Peluang Gatot Nurmantyo yang Sempat Digadang-gadang Jadi Capres

Bentuk dukungan yang bisa diberikan Berkarya ke Gatot Nurmantyo tidak lebih dari dukungan moral dan politik

Tribunnews.com/Taufik Ismail
Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo menghadiri ?acara buka bersama yang digelar ?Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesja (KA ?KAMMI) di Rumah dinas Fahri Hamzah, Senayan, Jakarta, Jumat, (25/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sempat digadang-gadang menjadi capres.

Namun, hingga saat ini belum ada satupun partai politik yang terang-terangan mendukung dan mengusung Gatot jadi kandidat presiden di Pilpres tahun 2019 mendatang.

Baca: KSPI Bersama KATO Bakal Desak DPR Bentuk Pansus Ojek Daring

Baru-baru ini pendukung Gatot Nurmantyo mendatangi DPP Partai Berkarya.

Selain komunikasi, mereka berharap Berkarya mendukung Gatot di Pilpres 2019.

Memang partai besutan Tommy Soeharto itu tidak secara langsung menyatakan dukungannya ke Gatot.

Mereka justru berharap relawan Gatot bisa bergabung dengan Berkarya di Pileg 2019.

"Apa yang dilakukan relawan Gatot merupakan sesuatu yang wajar, hal itu dalam upaya meluaskan dukungan terhadap Gatot. Namun bila mengacu kepada UU Pemilu yang baru, dibutuhkan setidaknya 20% Parliamentary Threshold (PT) agar Gatot bisa maju ke pilpres pemegang tiket PT adalah parpol-parpol yang saat ini memiliki kursi di DPR. Sementara Berkarya adalah partai baru yang belum memiliki kursi, maka dengan sendirinya mereka tidak akan bisa memainkan peran strategis di Pilpres 2019,"ujar Pengamat Politik Zaenal A Budiyono, Minggu(1/7/2018) malam

Dengan kata lain lanjut Zaenal bentuk dukungan yang bisa diberikan Berkarya ke Gatot Nurmantyo tidak lebih dari dukungan moral dan politik.

Sama seperti dukungan ormas atau komunitas di masyarakat ke calon presiden. Padahal yang dibutuhkan Gatot saat ini lebih dari itu, dimana ia membituhkan tidak hanya dukungan politik, melainkan “tiket politik” dari parpol-parpol yang ada.

"Apakah merapatnya pendukung GN ke Berkarya menunjukkan bahwa ruang di partai besar (pemegang tiket 2019) mulai menyempit? Mungkin saja demikian,"kata Dosen FISIP Universitas Al Azhar Indonesiam

Selain partai Berkarya, PAN yang sejak awal kabarnya menyiapkan tiket capres untuk Gatot Nurmantyo dalam perkembangan terakhir justru membuka opsi bagi kembalinya Amien Rais ke medan laga.

Deklarasi Koalisi Umat yang mendaulat Amien Rais untuk bertarung di Pilpres 2019 menunjukkan terjadinya pergeseran dukungan PAN.

Baca: Monumen Korban MH370 Di Perth Ditangguhkan

Sementara mengharapkan dukungan dari Gerindra-PKS, tampaknya sangat sulit.

"Pasalnya pasca Pilkada 2018, justru terjadi bonus elektoral ke Prabowo Subianto setelah calon-calon yang didukung Gerindra-PKS tampil mengejutkan di Jabar dan Jateng dua provinsi dengan populasi besar. Begitu juga dengan PD yang tak juga memberikan sinyal positif ke Gatot karena keberadaan AHY disana,"ujar Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC), Dosen FISIP Universitas Al-Azhar Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved