Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2019

Politikus PDI Perjuangan Sebut 'Rayuan' Demokrat ke Golkar Offside

Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari angkat bicara soal rayuan Partai Demokrat kepada Partai Golkar, untuk berkoalisi dalam Pilpres 2019.

YouTube
Eva Sundari 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari angkat bicara soal rayuan Partai Demokrat kepada Partai Golkar, untuk berkoalisi dalam Pilpres 2019.

Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan ini merespons pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan, usai pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Wapres RI yang juga senior Golkar Jusuf Kalla (JK).

Baca: Prabowo Akan Mencoblos di Bogor

"Ajakan Sekjen PD (Hinca Pandjaitan) agak offside karena Pak JK ngaku mbahas cucu dan sama sekali nggak bicara pilpres," ujar Eva kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Eva menjelaskan, jika memang Partai Demokrat ingin menjajaki koalisi dengan Partai Golkar, yang harusnya diundang adalah Ketua Umum Golkar saat ini, Airlangga Hartarto atau senior lain yang bergerak di kabinet yakni Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kalau ingin menjalin 'hubungan' dengan Partai Golkar harusnya ke ketua umum dan DPP saat ini, atau king maker Partai Golkar yang ada di kabinet, yaitu Pak LBP (Luhut Binsar Pandjaitan)," kata Eva.

Dirinya pun percaya jika Jusuf Kalla bukan sosok yang mudah terkena bujuk rayu dari pihak lain.

"Pak JK paham tata organisasi bahwa DPP Partai Golkar sudah ambil sikap soal pilpres (mendukung Jokowi) masuk poros Jokowi. Jadi rayuan tersebut iseng-iseng berhadiah. Syukur dapat, nggak juga nggak apa-apa karena memang sikon tidak mendukung," kata Eva.

Diberitakan sebelumnya, Hinca Pandjaitan menyatakan, pertemuan silaturahmi lebaran SBY-JK diharapkan mereka dapat membentuk koalisi alternatif antara Golkar-Demokrat untuk Pilpres 2019.

Menurutnya, Golkar-Demokrat sudah menjalin kerja sama di tingkat Pilkada 2018.

"Ada sejumlah daerah Demokrat bersama Golkar untuk Pilgub, di antaranya di Sumut, Jawa Barat, Jawa Timur juga di Papua. Karena baik SBY maupun JK keduanya dikenal sebagai sosok nasional yang lekat dengan kedua partai tersebut. Pertemuan keduanya diharapkan makin membuat Golkar dan Demokrat makin mesra," kata Hinca dalam keterangannya, Selasa (26/6/2018).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved