KM Sinar Bangun Karam di Danau Toba
Sebelum Kirim Alat, Panglima TNI Tunggu Kepastian Posisi KM Sinar Bangun di Danau Toba
Menurutnya, informasi itu ia peroleh dari tim Basarnas yang dibantu oleh Mahakarya Geo Survey - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB)
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak menampik dugaan bahwa objek yang ditemukan di Danau Toba dengan kedalaman 450 meter itu adalah KM Sinar Bangun yang telah karam.
Menurutnya, informasi itu ia peroleh dari tim Basarnas yang dibantu oleh Mahakarya Geo Survey - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB).
Baca: Bapak Telepon Sambil Nangis Bilang Mamakmu Sudah Gak Ada, Kapal Kami Tenggelam
"Info terakhir oleh basarnas dibantu tim Geo Survey itu menemukan titik yang diduga kapal Sinar Bangun di kedalaman 450 meter," ujar Hadi, dalam konferensi pers yang digelar di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).
Ia kemudian menjelaskan, Geo Survey sebelumnya juga telah berhasil menemukan titik koordinat objek bangkai pesawat Air Asia pada kecelakaan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa seluruh pihak harus memastikan benar atau tidaknya titik koordinat yang ditemukan itu merupakan lokasi karamnya KM Sinar Bangun.
"Dari Geo Survey ini berpengalaman menemukan pesawat Air Asia, tapi kita harus meyakinkan lagi apakah yang ditemukan itu KM Sinar Bangun," jelas Hadi.
Hadi menambahkan, Basarnas dan TNI Angkatan Laut (AL) akan mengerahkan alat yang dimiliki untuk memastikan lokasi temuan tersebut.
"Upaya itu terus dilakukan dengan menggunakan alat Basarnas dan TNI AL," kata Hadi.
Jika nantinya memang benar titik koordinat itu merupakan lokasi kapal karam tersebut, maka pihaknya dan Basarnas akan segera mencari teknik untuk bisa mengangkat bangkai kapal itu.
Karena ia menduga masih banyak jenazah penumpang yang terjebak di dalam badan kapal.
"Mudah-mudahan kapal itu, jika benar (memang KM Sinar Bangun), kita akan mencari teknik untuk mengangkat kapal tersebut dengan teknik yang dimiliki Basarnas dan TNI AL, karena diduga masih ada korban yang terjebak," tegas Hadi.
Sebelumnya, setelah KM Sinar Bangun karam pada Senin sore (18/6/2018) dan telah melewati serangkaian pola pencarian korban yang cukup menyita waktu, pada Minggu siang, tim Basarnas bersama Mahakarya Geo Survey - IAITB telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal tersebut.
Baca: Tak Ada Bendera Kuning di Sekitar Rumah Duka, Ini Alasan Keluarga Harry Moekti
Operasi dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi dan disaksika oleh Menteri Sosial Idrus Marham.
Dari identifikasi yang dilakukan, posisi objek diketahui berada pada koordinat 2,47 derajat lintang utara dan 98,6 derajat bujur timur, dengan kedalaman 450 meter di bawah permukaan laut.