Lebaran 2018
Cerita Agus, Porter Stasiun Gambir Saat Musim Mudik Lebaran
Langkah Agus (37) tiba-tiba mengencang saat melihat sebuah mobil berhenti di lobby pintu selatan, Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2018).
Tidak sampai 10 detik, percapakapan singkat soal harga selesai dan Agus dengan tubuh sedikit kekar langsung mengangkat barang milik penumpang.
Agus siap mengantar barang para penumpang sampai ke dalam gerbong kereta tempat penumpang akan duduk.
Dia mengaku tidak pernah mematok harga yang terlalu mahal. Dirinya hanya mematok harga sesuai jumlah dan berat barang yang dibawa.
Hal itu terus dilakukan Agus sejak tahun 2018 mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Namun, menjelang Idul Fitri, Agus menambah jam kerjanya lebih malah hingga pukul 21.00 WIB.
Tak jarang, Agus memilih menginap di Stasiun guna mencari tambahan uang.
Di sela menunggu penumpang, Kepada Tribunnews, Agus mengaku mendapat keuntungan 2 kali lipat dari jasa angkut barang selama arus mudik Lebaran.
Kesehariannya, Agus mengaku bisa mendapatkan Rp 100 - 150 ribu. Dimusim mudik kali ini, dirinya bisa mendapatkan Rp 400-500 ribu perharinya.
"Sebenarnya tidak jauh beda dengan hati-hari biasanya. Hanya ada peningkatan 2 kali lipat," ucap Agus sambil memperhatikan setiap mobil yang hendak berhenti di Lobby Selatan Stasiun Gambir.
Meski pendapatan berbeda dari kesehariannya, Agus mengaku hal itu tidak cukup.
"Sebenarnya sama saja, tahun ini dapat lebih tapi kebutuhan pokok naik juga. Jadi sama aja kaya hari biasa," kata Agus.
Di Idul Fitri kali ini, Agus juga mengaku bersyukur bisa pulang ke kampunh halaman di Rembang, Jawa Tengah.
Hal itu lantaran sang anak dan istri sudah rindu menanti Agus dirumah.
"Alhamdulilah saya mudik besok (14/6/2018)," terang Agus sambil tersenyum.