Posko Jokowi-Cak Imin Sudah Tembus 13 Ribu Titik Desa Di Penjuru Indonesia

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terus meningkatnya elektabilitas Joko Widodo menjelang Pilpres 2019 memacu semangat relawannya.

Terlebih, elektabilitas Prabowo Subianto usai menerima dukungan dari partai Gerindra tidak menunjukan kenaikan elektabilatas yang cukup signifikan.

Baca: Ketua DPR Minta Manajemen PT Garuda Indonesia Tanggapi Serius Ancaman Pilot Mogok Kerja

"Prabowo Subianto bahkan elektabilitasnya semakin menurun sejak diberitakan menerima mandat dukungan dari pengurus Partainya," ujar Juru Bicara Relawan JOIN, Faisol Riza, Minggu (3/6/2018).

Tentu hal ini menjadi pacuan semangat dari para relawan Jokowi untuk bekerja lebih keras menaikkan elektabilitasnya.

"Kecenderungan elektabilitas Jokowi yang naik itu menunjukkan konsolidasi dan kampanye Relawan Join berjalan baik, sehingga turut mendorong kecenderungan tersebut," terangnya lagi.

Baca: Jokowi Lewatkan Akhir Pekan Bermain Bom-Bom Car Dengan Cucunya di Bogor

Hingga hari ini saja, data internal Relawan Join telah mencatat telah membentuk dan mendirikan 13.236 Posko ReJo di seluruh penjuru Indonesia.

Tercatat yang paling banyak ialah Provinsi Jawa Timur sebanyak 4.163 desa, Jawa Barat 2.978 desa, Lampung 1.827 desa, Jawa Tengah 1.253 desa, Banten 727 desa, dan Sumatera Utara 524 desa.

Pembentukan posko itu sudab dimulai sejak sebulan lalu, dan terus berlanjut hingga hari pemilihan Pilpres nanti.

Baca: Menilik SPBU Di Tegal Sediakan Kamar Inap Hingga Kolam Renang

"Kita berharap sebelum pendaftaran Pilpres Relawan Join sudah terbentuk di 35.000 desa di seluruh Indonesia. Dengan aktivitas ini, dapat kami perkirakan pasangan Jokowi - Cak Imin (Join) dapat memenangkan Pilpres lebih dari 70% suara," ungkap Riza.

Desa dipilih sebagai tempat posko-posko tersebut didirikan karena mereka mengklaim sebagai sarana terdekat dengan rakyat untuk mensosialisasikan keberhasilan-keberhasilan Jokowi.

"Posko Relawan Join tingkat Desa juga jadi tempat tukar pikiran para relawan, dan sarana memberi masukan bagi pemerintahan yang akan datang," kata Riza.