Kamis, 2 Oktober 2025

Bom di Surabaya

Pilot Garuda yang Nyiyiri Teror Bom Surabaya Dilaporkan Hamili Wanita dan Tak Mau Tanggung Jawab

Oknum pilot berinisial OGT sempat membuat ramai pemberitaan atas komentarnya terhadap peristiwa bom di Surabaya.

Editor: Sugiyarto
Percakapan seorang wanita dengan pria yang disebut sebagai pilot nonaktif OGT 

TRIBUNNEWS.COM - Oknum pilot berinisial OGT sempat membuat ramai pemberitaan atas komentarnya terhadap peristiwa bom di Surabaya.

OGT, yang diketahui bekerja sebagai pilot Garuda Indonesia itu, melalui posting-an di media sosial Facebook miliknya, menilai bom Surabaya merupakan rekayasa dan ada aktor lain di balik para pelaku yang telah diungkap pihak kepolisian.

Karena hal tersebut, Manajemen Garuda Indonesia secara resmi menonaktifkan OGT.

Selain karena tulisan soal kasus terorisme di Surabaya, kabar kurang menyenangkan juga menghinggapi OGT.

Pasalnya, OGT disebut-sebut telah menghamili seorang wanita yang belum ada ikatan pernikahan.

Hal itu diungkapkan oleh seorang wanita yang memiliki akun Twitter bernama @velianivelinar.

Ia bahkan mengunggah percakapannya dengan OGT yang sedang memperbincangkan masalah kehamilan dirinya.

Di awal percakapan via chat itu, Veli meminta pertanggungjawaban OGT agar mau bertanggung jawab atas kehamilannya.

Namun, bukannya beritikad baik dengan menikahi Veli, OGT justru memberikan solusi lain dengan meminta Veli untuk menggugurkan kandungannya alias aborsi.

Mendengar perkataan OGT, Veli pun sampai memohon kepada pria yang berprofesi sebagai pilot itu.

Ia sampai menuliskan bahwa tidak apa-apa jika dirinya tidak dinikahi, asalkan OGT mau membantu kehidupan bayinya kelak.

Meski begitu, OGT tetap saja ngotot memaksa Veli untuk menggugurkan kandungannya.

Ia bahkan berujar bahwa jika Veli tidak menggugurkan kandungannya maka tak akan pernah ada pernikahand i antara mereka.

OGT juga menuding Veli merupakan sosok wanita keras kepala karena tak mau menuruti sarannya.

Akibatnya, Veli pun sempat mengancam OGT untuk datang ke kantornya, Garuda Indonesia.

Namun seperti tidak peduli, OGT malah tetap meminta Veli untuk melakukan aborsi.

Karena menurut OGT, ia akan bertanggung jawab dengan menikahi Veli asalkan ia menggugurkan kandungannya.

Berikut adalah isi percakapan via chat antara Veli dan OGT.

.
Chat Veli dan OGT Twitter
.
Chat Veli dan OGT Twitter

Atas chat yang beredar itu pun, banyak netter yang merasa geram.

Namun akibatnya, tak sedikit pula netter yang turut mendoakan serta memberikan semangaat untuk Veli dan bayinya yang kini telah berusia 5 bulan.

@gaze03 : Ttp aj Mba jgn mau d caci, kejadian yg lalu udh aj. Skrg fokus gmn tumbuh kembang anak jd anak yg bersyukur

@Ekiygondronx : Semoga kedepannya bisa lebih baik, tetaplah introspeksi diri, jujur klo saya lebih kasian sama anaknya mba drpada kedua orang tua biologisnya sendiri..

@Idangthoxwae : Abaikan mba. Semua orang punya salah, dan sebaik2nya org adl yg mau memperbaiki diri dan tak mngulangi ksalahan. God bless U

@boruayah : mbak kputusanmu utk mempertahankan si baby sangat tepat dan itu luar biasa
salut!

@HastutiBagja : Semoga selalu dikuatkan dalam Cinta Dan perjuangan untuk ananda, Amin

Baca: Fotografer Posting Foto Nagita dan Ayu Ting Ting Tanpa Edit, Lihat Hasilnya

OGT Dinonaktifkan

Manajemen Garuda Indonesia secara resmi menonaktifkan oknum pilot mereka yang diduga mem-posting pemberitaan tertentu mengenai terorisme, beberapa waktu lalu.

Keputusan tersebut dilakukan pada Jumat (18/5/2018) kemarin.

"Selanjutnya, oknum pilot tersebut akan kami investigasi lebih lanjut tentang apakah hal tersebut benar dan perihal motif serta latar belakang terkait postingan di media sosial tersebut," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (19/5/2018).

Selain menyelidiki seputar postingan yang dimaksud, Garuda Indonesia juga mencari tahu lebih lanjut apa hubungan antara oknum pilot itu dengan seorang perempuan yang sebelumnya sempat ramai diperbincangkan di media sosial.

Jika didapati bukti yang memadai, Hengki memastikan manajemen akan menindaknya sesuai aturan dan hukum yang berlaku.

"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan, sekiranya ditemukan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika," tutur Hengki.

Hengki turut menyampaikan permohonan maaf atas hal tersebut yang berdampak pada ketidaknyamanan di masyarakat.

Dia memastikan, pihaknya akan terus memantau perilaku pegawainya dan terus mengingatkan untuk mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian berkaitan dengan posting-an di media sosial, terutama yang menyinggung isu suku, agama, ras, dan antargolongan.

(TribunNewsBogor/khairunnisa)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved