Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Kemenangan Mahathir Menginspirasi Prabowo, Politikus NasDem: Itu Salah Kaprah

"Ah itu kan salah kaprah luar biasa, sistem politik di Malaysia dan Indonesia berbeda, Malaysia parliamentary, kita presidential system ya,"

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate, saat ditemui di Kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenangan Mahathir Mohamad dalam Pemilu Malaysia dianggap akan berdampak terhadap kubu oposisi di tanah air dalam memenangkan Pemilu 2019.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate menyebut anggapan tersebut salah kaprah.

Ia pun menjelaskan bahwa sistem politik Indonesia dan Malaysia berbeda.

Baca: Ikuti Keputusan Gubernur, PNS DKI Pulang Pukul 14.00 Selama Bulan Ramadan

"Ah itu kan salah kaprah luar biasa, sistem politik di Malaysia dan Indonesia berbeda, Malaysia parliamentary, kita presidential system ya," ujar Johnny, di Kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).

Ia menambahkan, Pemilu di tanah air melibatkan sekitar 200 ratus juta penduduk.

Sementara Malaysia tidak mencapai separuh dari jumlah penduduk Indonesia.

Sehingga, tentu saja tidak bisa dibandingkan.

Baca: ‎Jokowi Angkat Empat Orang Jadi Staf Khusus Presiden Bidang Agama Hingga Ekonomi

"Landscape politik Malaysia dan Indonesia berbeda jauh, ya pemilu kita (diadakan) dengan serentak, negara dengan 260 juta penduduk, Malaysia 30 jutaan penduduk, tidak comparable (sebanding)," jelas Johnny.

Selain itu, anggota DPR RI itu juga menyebutkan, perbedaan mencolok antara Malaysia dan Indonesia.

Indonesia, kata Johnny, telah mengalami gerakan reformasi pada tahun 1998 silam, saat Presiden ke-2 RI Soeharto tumbang.

"Landscapenya Indonesia gerakan perubahan reformasi sudah terjadi di tahun 98, 20 tahun yang lalu," kata Johnny.

Baca: Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi Minta Jajarannya Tak Ragu Keluarkan Insentif Fiskal

Sedangkan reformasi di negara tetangga, baru saja berlangsung.

Hal itu dibuktikan dari perpindahan kekuasaan dari Barisan Nasional yang dipimpin mantan Perdana Menteri Najib Razak kepada pihak oposisi yang dipimpin mantan mentor Najib, yakni Mahathir Mohamad.

"Nah reformasi Malaysia (baru) sekarang ini terjadi, dimana peralihan kekuasaan dari Barisan Nasional ke oposisi, ini baru terjadi," papar Johnny.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved