Jumat, 3 Oktober 2025

Bom di Surabaya

Inggris Siap Bantu Indonesia Hadapi Masa-masa Sulit dari Aksi Teror

Duta besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan Inggris mengutuk serangan teror terhadap umat kristen.

Editor: Fajar Anjungroso
Istimewa
Ledakan terjadi di Polrestabes Surabaya. 

Inggris Sampaikan Duka Serangan Bom di Surabaya

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Inggris menyampaikan ucapan dukanya pada Indonesia.

Minggu kemarin (13/5/2018) terjadi serangan teror yang sedang mengguncang Surabaya. Ada 3 tempat ibadah gereja yang berdekatan menjadi targetnya.

13 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri itu.

Duta besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan Inggris mengutuk serangan teror terhadap umat kristen.

Dubes Moazzam Malik memberikan doa pada keluarga korban dan tidak membenarkan serangan itu didasari pada keyakinan atau agama.

Baca: Polrestabes Surabaya Dibom, Markas Polisi Masih Buka untuk Pelayanan Warga?

"Turut berduka cita atas jatuhnya korban teror terhadap umat Kristen di #Surabaya. Kami mengutuk terorisme di manapun. Serangan ini tidak dapat dibenarkan& semua agama mengutuknya. Doa kami menyertai keluarga korban, semoga diberikan kesabaran," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, pada Senin (14/5/2018).

Moazzam Malik pun merilis ungkapan duka cita Pemerintah Inggris dalam akun twitternya dengan menggunakan tagar atau #hastek #BersatuLawanTerorisme #KamiTidakTakutTeroris.

Sementara Mark Field adalah Menteri Kementrian Luar Negeri Inggris untuk Asia Pacifik mengatakan Inggris akan senantiasa membantu Indonesia dalam menghadapi masa-masa sulit ini.

"Appalled by terrorist attack this morning in Surabaya. We stand with the people of Indonesia at this difficult time. #KamiTidakTakut @jokowi @UKinIndonesia @Kemlu_RI @KBRILondon," demikian tertulis dalam akun twitter Mark Field pada Minggu kemarin (13/5/2018).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved