Jumat, 3 Oktober 2025

Bom di Surabaya

Kapolri Ungkap Jenis Bom Dalam Serangan Teroris Di Tiga Gereja Surabaya

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan serangan di tiga Gereja Surabaya adalah serangan bom bunuh diri.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan serangan di tiga Gereja Surabaya adalah serangan bom bunuh diri.

Menurut Kapolri serangan bom bunuh diri tersebut dilakukan satu keluarga yang terdiri dari bapak bernama Dita dan istri bernama Puji Kuswati.

Baca: Jokowi: Tindakan Terorisme Ini Sungguh Biadab Dan Di Luar Batas Kemanusiaan

Kemudian dua anak perempuanya, Fadilah Sari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun).

Serta kedua puteranya bernamanya Yusuf Fadil (18 tahun) dan Firman (16 tahun).

Menurut Kapolri, bom yang dipakai Dita diletakkan di dalam mobil Toyota Avanza saat menabrakan dirinya di dalam gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.

Baca: Kronologi Rentetan Ledakan Bom di Tiga Gereja Surabaya, Pelakunya Diduga Suami, Istri, dan Anaknya

"Yang dengan Avanza di Jalan Arjuno itu menggunakan bom, yang diletakkan di dalam kendaraan lalu ditabrakan," ujar Kapolri dalam konferensi persnya di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).

"Ini yang terbesar menurut saya dari tiga ledakan," jelas Kapolri lebih lanjut.

Sedangkan bom yang meledak di Gereja GKI Jalan Diponegoro, dilakukan istri dan dua anak perempuannya.

Di Gereja GKI, menurut Kapolri, bom yang dipakai adalah bom yang diikatkan pada pinggang.

Baca: Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri Di 3 Gereja Surabaya Merupakan Satu Keluarga

"Tiga-tiganya memakai bom yang diletakkan pada pinggang. Namanya bom pinggang," jelasnya.

Karena kata Kapolri, yang hancur dari tubuhnya adalah daerah pinggangnya dan perutnya.

Sedangkan bagian kaki dan di atas pinggangnya masih utuh.

Kemudian bom yang meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua pelaku menggunakan bom yang dipangku.

"Kita masih belum jelas jenis bomnya apa, karena ini pecah. Tapi efek ledakannya cukup besar. Itu dibawa dengan sepeda motor," ujarnya.

Kapolri tegaskan semua serangan di tiga Gereja adalah serangan bom bunuh diri.

Sejak pagi hingga sore ini, total ada 13 korban tewas dan korban luka jumlahnya masih sama 41 orang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved