Selasa, 7 Oktober 2025

Adian Napitupulu Disebut-sebut Pantas Masuk Kabinet Jokowi

"Sudah waktunya aktivis 98 masuk kabinet, saya mengusulkan kawan-kawan masuk kabinet," kata Wahab

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Aktivis dari Forum Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred) Wahab mengusulkan agar aktivis 98 yang memimpin aksi reformasi meruntuhkan orde baru (orba) untuk masuk kabinet 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis dari Forum Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred) Wahab mengusulkan agar aktivis 98 yang memimpin aksi reformasi meruntuhkan orde baru (orba) untuk masuk kabinet.

Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan menggulingkan pemerintahan otoriter Soharto 20 tahun yang lalu.

Baca: PSI Pesimis Jokowi dan Prabowo Berdampingan di Pilpres 2019

"Sudah waktunya aktivis 98 masuk kabinet, saya mengusulkan kawan-kawan masuk kabinet," kata Wahab, di Jakarta, Sabtu (28/4/2018).

Wahab menyebut Sekjen PENA 98, Adian Napitupulu dinilai pantas masuk kabinet.

Selain itu, para aktivis yang menumbangkan Orba umtuk masuk ke politik karena aksi 98 adalah gerakan politik.

"Kenapa hari ini posisi tawar kita lemah, memang aktivis 98 waktu itu kiat standingnya di gerakan moral. Kita tidak di gerakan politik, meskipun yang kita lakukan adalah tindakan politik. Karena di gerakan moral itulah kita bisa jatuhkan Soeharto, karena saat itu kita tidak takut mati, diculik, kita wakafkan diri kita untuk bangsa dan negara," papar Wahab.

Meski sempat mendapat tawaran dari BJ Habibie atau Amien Rais pada rapat di Semanggi, terkait adanya jatah 100 orang aktivis 98 untuk masuk parlemen, aktivis 98 menyatakan sikap menolak tawaran tersebut.

Baca: Jonathan Sering Diteror Setelah Dirinya Viral Di Media Sosial

Aktivis 98 menolak tawaran tersebut karena tidak percaya terhadap parlemen setelah 32 tahun era orba tidak melakukan tugas dan fungsinya sesuai amanat yang diberikan rakyat.

"Kita menentukan sikap untuk tidak menerima tawaran untuk masuk parlemen, kalau waktu itu kita berpikir politik, kita sekarang senior di DPR. Karena waktu itu tawaran 100 orang aktivis untuk masuk parlemen, kami tolak, clear, itu sikap kita," kata Wahab.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved