SBY: Tidak Cukup Hanya Teriak Sana Sini NKRI Harga Mati
"Boleh juga semangat, tapi tidak cukup hanya mengatakan teriak sana, sini yang penting NKRI harga mati, tidak cukup," jelas dia
Penulis:
Amriyono Prakoso
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan untuk menjaga keutuhan NKRI, tidak hanya pada tataran retorika, tulisan di baju, spanduk dan ikat kepala.
Seluruh elemen, kata dia, harus melakukan tindakan nyata untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
"Boleh juga semangat, tapi tidak cukup hanya mengatakan teriak sana, sini yang penting NKRI harga mati, tidak cukup," jelas dia di Gedung Juang, Sukabumi, Minggu (25/3/2018).
Baca: Novanto Sebut Nama Baru Terkait Proyek KTP-el, Golkar Minta KPK Tidak Tebang Pilih
SBY bercerita, ketika menjadi presiden selama dua periode, beberapa hal dilakukan untuk menjaga keutuhan dan ketahanan bangsa. Baik melalui diplomasi, perjanjian internasional dan kebijakan.
"Saat menjadi presiden, saya teken perjanjian dengan Australia misalnya, tapi Australia tidak boleh mengganggu kedaulatan Indonesia. Tidak boleh diganggu campur tangan asing," ujarnya.
Pemimpin agama, pemimpin masyarakat saat ini, juga dapat melakukan hal itu.
Baca: Survei PolComm Sebut Publik Ingin Cawapres Jokowi dari Kalangan Militer atau Tokoh Agama
Dengan cara, tidak mengkotak-kotakkan masyarakat. Tidak boleh membedakan, mana Pancasila, mana tidak. Mana prokebhinekaan, mana yang tidak.
"Tidak boleh seperti itu. Saya tidak suka Pancasila dibenturkan dengan Islam. Pemimpin jangan ikut-ikutan memperuncing masalah. Pemerintah juga harus bisa menyatukan," kata SBY.
"Dengan izin Allah, Indonesia akan tetap utuh, tidak terpecah belah," tutur SBY.