Selasa, 30 September 2025

UU MD3

Zulhas Enggan Tanggapi Rencana Penggantian Mahyudin

Menurutnya, MPR hanya mengikuti prosedural terkait pergantian pimpinan yang telah disesuaikan dengan Undang-undang.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhas) saat ditemui di Media Center, Gedung Nusantara III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi rencana Partai Golkar mengganti Mahyudin dengan Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto, memang menuai polemik di kalangan politisi.

Namun saat meminta tanggapan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhas) terkait rencana penggantian tersebut, ia mengaku tidak ingin ikut campur dalam urusan internal partai lain.

"Ya kita kan tidak bisa ikut campur urusan partai Golkar, apapun itu keputusannya, itu urusan Golkar ya," ujar Zulhas, di Media Center, Gedung Nusantara III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018).

Menurutnya, MPR hanya mengikuti prosedural terkait pergantian pimpinan yang telah disesuaikan dengan Undang-undang.

Baca: KPU RI Telusuri Insiden Penolakan Petugas di Pesantren Al Zaytun

"Kita di MPR itu, proses, prosedur kalau ada pergantian itu kan nanti kita lihat aturan dan Undang-undangnya, Undang-undangnya seperti apa, itu yang harus diikuti oleh pihak-pihak terkait," tegas Zulhas.

Terkait isu penggantian tersebut, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun mengaku akan menemui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, pukul 14.00 WIB.

"Nah jam 2 (siang ini), saya akan jumpa Ketum Golkar," kata Zulhas.

Sebelumnya, dalam rapat pleno yang berlangsung beberapa waktu lalu, Golkar merekomendasikan Titiek Soehart menggantikan Mahyudin sebagai Wakil Ketua MPR.

Keputusam tersebut pun dinilai sarat dengan kepentingan politik.

Mahyudin pun mengaku tidak terkejut mendengar keputusan tersebut, ia mengatakan dirinya telah mengetahui terkait rencana pergantian dirinya itu sejak proses Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar.

"Gaung ini kan semenjak Munas kemarin sudah ada, karena ada kesepakatan mbak Titiek tidak maju menjadi calon Ketua Umum, (tapi) ipromosikan menjadi calon Ketua MPR," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan