Pilpres 2019
Nama-nama Tak Terduga Muncul Ketika Survei Lembaga Median Sodorkan 33 Kandidat Calon Presiden
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengaku menyodorkan 33 nama tokoh yang berpotensi maju sebagai capres di Pemilu 2019 kepada 1000 sampel survei.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Median merilis hasil survei elektabilitas tokoh-tokoh politik jelang Pemilu Presiden 2019 yang dirilis Kamis (22/2/2018) kemarin. Survei dilakukan dalam kurun waktu tanggal 1-9 Februari 2018.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengaku menyodorkan 33 nama tokoh yang berpotensi maju sebagai capres di Pemilu 2019 kepada 1000 sampel survei tersebut.
Namun Rico tidak menutup kemungkinan bagi pemilih untuk memilih nama-nama di luar daftar yang disodorkan.
"Ibaratnya seperti belanja di sebuah minimarket kita mencari sikat gigi yang kita inginkan tetapi tidak ada di minimarket itu, sehingga kita harus membeli merk sikat gigi yang itu-itu saja. Kita tidak mau seperti itu sehingga bila ada yang mau pilih nama-nama lain kita fasilitasi juga," ujar Rico saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Baca: Akrabnya Presiden Jokowi Sampai Tertawa Lepas dengan Anies Baswedan Hadiri Rakernas APPSI
Alhasil dari 33 nama yang disodorkan ketika dikerucutkan menjadi 24 nama ada beberapa tokoh yang tidak disebutkan dalam daftar sebelumnya.
Nama yang muncul seperti Megawati Soekarnoputri dengan elektabilitas 1,6 persen dan Susilo Bambang Yudhoyono dengan 1,2 persen.
"Pemilihnya seperti belum bisa ‘move on’ dari kepemimpinan mereka di masa lalu," lanjut Rico.
Dan menurut Rico ada tiga nama lain yang tidak diduga disebut masyarakat sebagai kandidat calon Presiden.
Yaitu tiga tokoh dari kalangan Islam seperti Habib Rizieq Shihab, Rhoma Irama, dan Ustaz Abdul Shomad dengan suara sama 0,3 persen.
Baca: Heboh di Dunia Maya, Siapa Sangka Nyla Nylala Ternyata Kerabat Artis
"Ketiga nama itu memang tidak diduga dan tidak ada dalam daftar yang kami sodorkan. Yang jelas mereka menginginkan tokoh alternatif selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang disebut-sebut akan kembali bertarung di 2019," tegasnya.
Dalam survei bertema “Lampu Kuning untuk Jokowi dan Pergerakan Suara Para Penantang” itu Median memberikan peringatan bagi Jokowi dan Prabowo yang suaranya sama-sama turun dibandingkan survei yang sama yang dilakukan Median pada Oktober 2017.
Suara Jokowi turun dari 36,2 persen menjadi 35 persen, sedangkan suara Prabowo turun dari 23,2 persen menjadi 21,2 persen.
"Median mencatat ada kenaikan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Di bulan Oktober 2017 Median mencatat masyarakat merasa Indonesia belum menuju ke arah yang benar dan meningkat di bulan Februari 2018 dengan 32,6 persen," kata dia.
Baca: Warsito Sendirian Menuju Bungker Kaliadem Merapi Tapi Tak Kunjung Kembali
"Demikian juga dengan meningkatnya ketidakpercayaan masyarakat kepada Jokowi untuk mengatasi masalah ekonomi bangsa, di mana Oktober 2017 36,2 persen masyarakat merasa Jokowi tak bisa mengatasi ekonomi bangsa dan meningkat di bulan Februari 2018 dengan angka 37,9 persen," tegas Rico Marbun.
Karena adanya fakta itu menurut Median masyarakat mulai mencari sosok lain di luar kedua sosok tersebut.
"Kalau Pak Jokowi tidak segera membenahi masalah ekonomi yang dinilai menjadi kelemahannya akan menjadi lampu merah. Dan dalam survei ini ada nama-nama lain yang mengalami peningkatan elektabilitas yaitu Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono," ujarnya.
Dalam survei itu Median menyodorkan 33 nama yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ahmad Heryawan, Airlangga Hartarto, Al Muzamil Yusuf, Anies Baswedan, Anis Matta, Budi Gunawan, Chairul Tanjung, Fahri Hamzah, Gatot Nurmantyo.
Ada pula nama Hary Tanoesoedibjo, Aburizal Bakrie, Hidayat Nur Wahid, Irwan Prayitno, Joko Widodo, Jusuf Kalla, M Sohibul Iman, Mahfudz MD, Mardani Ali Sera, Moeldoko, Muhaimin Iskandar.
Prabowo Subianto, Puan Maharani, Salim Segaf Al-Jufri, Sri Mulyani, Surya Paloh, Susi Pudjiastuti, TGN M Zainul Majdi, Tifatul Sembiring, Tito Karnavian, Tri Rismaharini, Wiranto, dan Zulkifli Hasan.
Tonton juga:
Sedangkan hasil survei menunjukkan Jokowi memperoleh elektabilitas 35 persen dan Prabowo Subianto memperoleh 21,2 persen diikuti Gatot Nurmantyo (5,5 persen); Anies Baswedan (4,5 persen); Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen); Jusuf Kalla (2,2 persen); Hary Tanoesoedibjo (1,7 persen); Megawati Soekarnoputri (1,6 persen); Anis Matta (1,5 persen); dan Susilo Bambang Yudhoyono (1,2 persen).
Dan masih ada tokoh lain dengan suara di bawah 1 persen seperti Fahri Hamzah (0,9 persen); TGB M Zainul Majdi (0,8 persen); Wiranto dan Puan Maharani (0,7 persen); Ahmad Heryawan (0,6 persen); Surya Paloh dan Mahfud MD (0,5 persen); Habib Rizieq Shihab, Rhoma Irama, dan Ustadz Abdul Somad (0,3 persen); Susi Pudjiastuti, Muhaimin Iskandar, dan Tri Rismaharini (0,2 persen) serta Moeldoko (0,1 persen).