Dahnil Anzar Sebut Keberanian Jokowi Kunjungi Afghanistan Untuk Tunjukan Simpati dan Empati
"Indonesia itu pantas jadi role model islam di dunia, itu yang paling penting. Dunia melihat islam (selama ini negara-negara) ya Timur Tengah,"
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut sikap Presiden Joko Widodo atas kunjungannya ke Afghanistan sebagai sikap pemberani.
"Jadi saya sangat apresiasi. Saya pikir secara simbolik itu penting ketika kita (Indonesia) negara muslim terbesar di dunia kemudian Presiden (Jokowi) berani hadir di Afghanistan pasca bom adalah hal yang positif artinya presiden ingin menunjukkan simpati dan empatinya kepada Afghanistan," ujar Dahnil di aula gedung dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2018).
Baca: Botol Pewangi, Keris, dan Bunga di Lokasi Penemuan Dua Kerangka Manusia di Cimahi
Indonesia menurut Dahnil saat ini pantas menjadi negara islam panutan, karena sebelumnya dunia hanya mengenal negara islam berada di Timur Tengah.
"Indonesia itu pantas jadi role model islam di dunia, itu yang paling penting. Dunia melihat islam (selama ini negara-negara) ya Timur Tengah," ucapnya.
Baca: PKS Nilai Kunjungan Jokowi ke Aghanistan Luar Biasa
Dahnil pun tak segan mengapresiasi sikap mantan wali kota Solo itu tetap melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan meski sehari sebelumnya ibu kota Afghanistan, Kabul sempat diguncang ledakan bom yang menewaskan lebih dari 100 orang, Sabtu (27/1/2018).
Baca: Kisah Bule Ganteng Asal Selandia Baru Nikahi Gadis Wonogiri: Jadi Mualaf Hingga Lafalkan Ijab Kabul
"Ketika Jokowi hadir di sana (Afghanistan) di tengah konflik, di tengah perang, dan segala macam kemudian beliau hadir itu jadi pesan, lihat islam itu ke Indonesia dan Afganistan itu belajar ke kita," ujar Dahnil.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Afghanistan ini merupakan kunjungan kedua Presiden RI ke Afghanistan.
Sebelumnya, kunjungan kenegaraan pernah pula dilakukan presiden RI pertama yakni Soekarno pada tahun 1961 atau 57 tahun lalu.