Cak Imin Minta Tjahjo Kumolo Timbang Ulang Usulan Pejabat Gubernur Dari Polri
"Karena kegaduhan baru, saya berharap Pak Tjahjo Kumolo mempertimbangkan ulang supaya tidak ada kecurigaan,"
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengingatkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mempertimbangkan ulang usulannya terkait penujukan jenderal polisi aktif sebagai pejabat gubernur.
Menurutnya, secara politik wacana tersebut akan menimbulkan kegaduhan baru.
Baca: Saat Ketua KPU dan Bawaslu Naik Motor Patwal Untuk Verifikasi Faktual Partai Politik
Baca: Fenomena Super Blue Blood Moon Langka, Warga Diimbau Ikut Observasi Selain Menikmati
"Karena kegaduhan baru, saya berharap Pak Tjahjo Kumolo mempertimbangkan ulang supaya tidak ada kecurigaan," kata Muhaimin di Jalan Raden Saleh I, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).
Pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut menilai usulan tersebut akan menimbulkan rasa saling curiga dan prasangka.
Ia menyarankan agar Tjahjo mempertimbangkan kembali usulannya untuk menghindari rasa saling curiga di tengah situasi politik yang mulai memanas jelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.
Baca: Miryam Sempat Mencari-cari Irman Jelang Anggota DPR Reses
Baca: Sepasang Pengantin Menikah di Toilet Setelah Sang Ibu Tiba-tiba Sakit
"Lebih baik cari jalan, apalagi suasana politik kan panas, mari kita sebagai bangsa hindari saling prasangka tetap bangun rasa saling percaya," kata Cak Imin.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memberi alasan terkait diusulkannya dua perwira tinggi Polri sebagai pejabat gubernur di Sumatera Utara dan Jawa Barat.
Mereka adalah Irjen Iriawan sebagai Pj Gubernur Jawa Barat yang masa jabatannya berakhir 13 Juni 2018 dan Irjen Martuani sebagai Pj Gubernur Sumut yang masa jabatannya berakhir 15 Februari 2018.
