Selasa, 7 Oktober 2025

Jokowi Perintahkan TNI dan Polri Bentuk Satgas Tangani Wabah Penyakit di Papua

Pembentukan satgas merupakan perintah Presiden Joko Widodo yang disampaikan di Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar (Mabes) TNI, Jakarta.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Personel Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) terus melaksanakan pengobatan terhadap anak-anak yang terkena campak dan gizi buruk. Mereka dirawat di Puskemas yang tersebar di beberapa Distrik Kabupaten Asmat. Sementara itu, pasien yang kondisinya parah dan harus mendapatkan penanganan serius di evakuasi menuju RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Senin (22/1/2018). Berdasarkan data laporan Tim Gabungan Satgas Kesehatan TNI KLB menerangkan bahwa terdapat 51 orang anak yang dirawat inap di RSUD Agats dan 42 orang anak rawat inap di Aula GPI Betlehem yang berada di belakang rumah sakit. Pada hari ini berhasil di evakuasi 4 orang anak yang berasal dari Distrik Kopay Safan dan Distrik Sawaerma. (PUSPEN TNI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk menangani permasalahan wabah penyakit di Provinsi Papua.

Pembentukan satgas merupakan perintah Presiden Joko Widodo yang disampaikan di Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar (Mabes) TNI, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2018).

"Bapak presiden memerintahkan segera kepada panglima TNI dan kapolri untuk menangani permasalahan wabah penyakit yang ada di Papua," tutur Marsekal Hadi Tjahjanto, ditemui di Mabes TNI, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2018).

Baca: Jokowi Minta Polri dan TNI Netral di Pilkada Serentak

Dalam waktu dekat, satgas itu akan dibentuk. Nantinya satgas bekerja selama 1 tahun ke depan. Menurut dia, ada banyak kegiatan kemanusiaan yang dilakukan.

"Kami teruskan apa yang diperintahkan bapak presiden membantuk satuan tugas TNI/Polri menangani permasalahan yang saat ini sedang terjadi. Satgas ini adalah satgas yang melaksanakan tugas sepanjang tahun jadi selama 1 tahun selama periode tahun itu dan kegiatan dalam bentuk yang pertama," kata dia.

Selama kegiatan berlangsung, dia menambahkan, TNI dan Polri akan saling berkoordinasi melalui asisten operasi.

"Selanjutnya di dalam kegiatan nanti juga di bawah kami akan koordinasi antar asisten operasi segera diterjunkan ke lapangan," tambahnya.

Sebelumnya, wabah campak dan gizi buruk di Papua tidak hanya terjadi di Kabupaten Asmat, tetapi juga di wilayah Pegunungan Bintang, yang berjarak 286 km dari Agats, ibukota Asmat.

Hampir 100 orang meninggal dunia di dua kabupaten tersebut, kebanyakan anak-anak.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved