Selasa, 30 September 2025

Pilkada Serentak

Jalin Kesepakatan dengan PDIP, PPP Usung Djarot-Sihar di Sumut

Menurut Arsul keputusan PPP tersebut merupakan bagian dari kesepakatan bersama PDI Perjuangan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Bacagub Cawagub Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat (kanan) dan Sihar Pangaribuan Sitorus (kiri) saat acara pengumuman bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (7/1/2018). PDI Perjuangan secara resmi mengusung pasangan TB Hasanuddin dan Irjen Pol Anton Charliyan sebagai bacagub-cawagub Jawa Barat, pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen sebagai bacagub-cawagub Jawa Tengah, pasangan Dodi Reza Alex Noerdin dan Giri Ramanda Kiemas sebagai bacagub-cawagub Sumatera Selatan, pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Pangaribuan Sitorus sebagai bacagub-cawagub Sumatera Utara, pasangan Karolin Margret Natasha dan Suryadman Gidot sebagai bacagub-cawagub Kalimantan Barat, dan Irjen Pol Safaruddin sebagai cagub Kalimantan Timur pada Pilgub 2018. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mengusung pasangan Djarot Saiful Hidayat -Sihar Sitorus di Pemilihan gubernur Sumatera Utara 2018.‎

Sebelumnya PDIP terancam batal mengusung Djarot-Sihar bila tidak ada tambahan dukungan.

PDIP hanya memiliki 16 kursi, kurang 4 kursi untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan yakni 20 kursi.

"‎Kami sudah sampaikan keputusan teman teman di Sumut bahwa PPP mempertimbangkan prinsip menerima memberi dukungan maka kita melengkapi pasangan Djarot Sihar di Sumut. Tanpa PPP pasangan ini tak bisa maju," ujar Sekjen PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (10/1/2018).

Menurut Arsul keputusan PPP tersebut merupakan bagian dari kesepakatan bersama PDI Perjuangan.

Di Jawa Tengah PPP sepakat mendukung Ganjar Pranowo dengan Cawagub dari PPP.

Sehingga, di Sumut PPP mendukung pasangan Djarot-Sihar yang diusung PDIP.

Selain itu kesepakatan juga terjalin di Jabar yakni, PDIP tidak mengusung Ridwan Kamil sehingga PPP mendapat jatah Cawagub.

Baca: Terpidana Damayanti Minta Keadilan, Minta Agar Seluruh Anggota Komisi V DPR Diusut

"‎Sumut menjadi dinamika terakhir di PPP karena di satu sisi PPP dengan PDIP sepakat di Jateng di mana PPP dapat posisi cawagub. Di Jabar sepakat artinya PDI tidak ikut dalam koalisi mengusung RK untuk itu PPP dapat posisi cawagun. Itu bagian kesepakatan," katanya.

Arsul tidak menampik bila keputusan partainya mengusung Djarot ‎mendapat penolakan kader di Sumatera utara.

Namun menurut Arsul penolakan tersebut merupakan bagian dari dinamika internal partai.

‎"Harus kami akui PPP Sumut berkeberatan dengan paslon ini. Tentu kami harus mendengarkan bahkan kalau kami ikuti terjadi unjuk rasa di kantor DPW PPP Sumut. Buat kami itu demokrasi di internal," ujarnya.

Dengan adanya dukungan PPP, Djarot-Sihar memenuhi syarat untuk menjadi kontestan Pilgub Sumut.

PDIP memiliki 16 kursi dan PPP memiliki 4 kursi.

Pasangan tersebut akan menghadapi pasangan‎ Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) yang didukung‎ 6 partai politik, yaitu Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN, dan NasDem.

Dan juga pasangan JR Saragih-Ance yang didukung paratai Demokrat, PKPI, dan PKB.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan