Pilkada Serentak
Dukungan ke Djarot Bukan Berarti PPP dan PDIP Sangat Akrab
Di sejumlah daerah, PPP berkoalisi dengan partai lain tanpa PDIP dalam mengusung pasangan calon.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani mengatakan dukungan partainya ke Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus merupakan bagian dari jalinan kesepakatan dengan PDI perjuangan.
Salah satu kesepakatannya yakni dukungan PPP di Jawa Tengah, serta tidak ikutnya PDI dalam koalisi NasDem, PPP, dan PKB mengusung Ridwan Kamil di Jawa Barat.
Meskipun demikian Arsul tidak mau disebut dukungan partainya secara cuma-cuma kepada pasangan Djarot-sihar merupakan pertukaran.
"Jangan dibilang trade off. Kan tadi saya sampaikan bahwa Pilkada serentak itu tidak bisa diperlakukan sendiri sendiri," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (10/1/2017).
Menurutnya juga dukungan PPP kepada Djarot juga bukan berarti hubungan partainya dengan PDIP sangat akrab.
Di sejumlah daerah, PPP berkoalisi dengan partai lain tanpa PDIP dalam mengusung pasangan calon.
Baca: Ini Jawaban Menteri Kesehatan Tentang Video Minum Kencing Unta
"Jadi ini memang tidak juga berarti ada kesan, kalau begitu akrabnya dengan PDIP, nggak. Di NTB kami bersama dengan Gerindra. Jadi itu memang tergantung kesepakatan dan kearifan lokal yang harus dipertimbangkan," katanya.
Menurut Arsul, jalinan kesepakatan partainya dengan PDIP, juga dilakukan partai lain. Banyak partai yang bertukar dukungan di Pilkada antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.
"Artinya itu bentuk kesepakatan dan saya kira terjadi di parpol lainnya. Tentu ada suara kenapa kok satu daerah dikorbankan, satu daerah diuntungkan ya. Saya kira kita bicaranya tidak seperti itu.," katanya.
Untuk diketahui PPP resmi mendukung pasangan Djarot-Sihar di Pilgub Sumut 2018. Dengan adanya dukungan PPP tersebut maka pasangan tersebut memenuhi syarat untuk mencalonkan diri di Pilgub Sumut.
PDIP yang memiliki 16 kursi di tambah PPP yang memiliki 4 kursi memenuhi syarat ambang batas pencalonan yakni 20 kursi.
Pasangan tersebut akan menghadapi pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) yang didukung 6 partai politik, yaitu Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN, dan NasDem. Dan juga pasangan JR Saragih-Ance yang didukung paratai Demokrat, PKPI, dan PKB.