Kaleidoskop 2017
Deretan Pembangunan Infrastruktur yang Rampung Tahun 2017
Jembatan Pasir Puncu 60 meter, Jembatan Rahayu 72 meter, Jembatan Kradenan 90 meter, dan jembatan Pulokulon sepanjang 90 meter.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur terus digenjot oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terutama wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa.
Guna mencapai tujuan tersebut, Jokowi menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang disebut oleh Presiden sebagai Bapak Infrastruktur Indonesia.
Baca: Wabah Mematikan, Pemerintah Tetapkan Difteri sebagai Kejadian Luar Biasa
Baca: Rapor Jokowi-JK dalam Kacamata Survei 2017
Diketahui, target pemerintah dalam pembangunan infrastruktur periode 2015-2019 di antaranya, 1.000 kilo meter (km) pembangunan jalan tol, 2.650 km pembangunan jalan baru, 30 km pembangunan jembatan baru, dan 65 pembangunan bendungan.
Lantas, bagaimana pencapaian sepanjang tahun ini?
Jalan Tol

Kementerian PUPR memperkirakan akan terbangun 568 km jalan tol dengan rincian, pada 2015 telah dibangun 132 km, 2016 terbangun 44 km, dan tahun ini merampungkan 392 km.
Adapun jalan tol yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun ini yaitu Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 km, Gempol-Pasuruan Seksi 1 sepanjang 15,7 km, Kertoso-Mojokerto Seksi 2 sepanjang 19,9 km, Semarang-Solo Seksi 3 sepanjang 17,6 km.
Kemudian, Palembang-Indralaya seksi 1 sepanjang 7,4 km, Medan-Binjai Seksi 2 dan 3 sepanjang 10,45 km, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2 hingga 6 sepanjang 42,1 km, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi IB dan IC sepanjang 8,4 km.
Jalan Baru

Sepanjang tahun ini, pembangunan jalan baru telah mencapai 778 km, sehingga total jalan baru yang sudah rampung sejak 2015-2017 mencapai 2.623 km.
Untuk jalan perbatasan Kalimantan ditargetkan tembus pada 2019 sepanjang 1.921 km, dimana provinsi Kalimantan Barat sudah menembus 742,4 km dari target 850 km.
Kalimantan Timur ditargetkan terbangun 244 km dan sudah menembus 167,1 km, dan Kalimantan Utara sudah menembus 678,9 km dari target 827 km.
Kemudian, jalan perbatasan Papua yang memiliki total panjang 1.098,2 km sudah menembus 892,3 km dan jalan tembus sepanjang 205,9 km. Sedangkan, untuk Jalan Trans Papua sudah terbangun 3.976 km dari yang ditargetkan 4.825 km pada 2019.
Selanjutnya jalan perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki panjang 176,20 km sudah membus 152,94 km, dimana terdapat jalan baru sepanjang 94 km.
Jembatan Baru
Jembatan gantung yang telah rampung pada tahun ini di antaranya 8 jembatan gantung di Provinsi Jawa Tengah yaitu Jembatan Sudisari 1 membentang 60 meter, jembatan Glagah sepanjang 32 meter, jembatan Gadingan 120 meter, jembatan Slada 32 meter.
Jembatan Pasir Puncu 60 meter, Jembatan Rahayu 72 meter, Jembatan Kradenan 90 meter, dan jembatan Pulokulon sepanjang 90 meter.
Kemudian 1 Jembatan Gantung di Provinsi DIY yakni Jembatan Wanagama sepanjang 42 meter.
Selanjutnya, 3 jembatan gantung di Jawa Timur di antaranya Jembatan Desa Parakan 32 meter, Jembatan Tangul Welahan 90 meter.
Lalu, 1 jembatan gantung di Nusa Tenggara Timur yaitu Jembatan Welamusa sepanjang 90 meter.
Pembangunan Bendungan

Hingga akhir 2017, sudah terbangun sebanyak 39 bendungan yang terdiri dari 30 bendungan baru dan 9 bendungan telah rampung, sehingga bendungan ini menambah luas layanan irigasi waduk dari semula 761.542 hektar menjadi 859.626 hektar, dengan kapasitas tampung sebesar 1.031 juta meter kubik.
Bandara Baru

Selain itu, pemerintah juga melakukan pembangunan bandara di berbagai daerah, dimana pada tahun ini telah membangun 7 bandara baru dari total target 15 bandara periode 2014-2019.
Adapun bandara baru yang dioperasikan tahun ini di antaranya Bandara Maratua, Werur, dan Koroway Batu, sementara empat bandara yakni Letung, Namniwel, Miangas, dan Morowali telah beroperasi.
Sedangkan sebanyak 8 bandara sisanya akan terus dikerjakan hingga 2019, di antaranya Kertajati, Tebelian, Samarinda Baru, Buntu Kunik, Kabir/Patar, Siau, Muara Teweh, dan Tambelan.
Di sisi lain, selama tahun ini terdapat 193 angkutan udara perintis, 182 kota telah terhubung, dan penumpang angkutan udara hingga akhir 2017 diprediksi mencapai 108 juta orang dengan rincian 96 juta orang terbang rute domestik dan internasional sekitar 12 juta orang.