Jokowi Singgung Besarnya Anggaran Kementerian LHK
"Artinya apa? Sebenarnya kita bisa. Anggaran di LHK itu besar sekali. Jika tidak kita bangun hutan-hutan itu, nanti hutan konservasi habis. "
lihat foto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat bersilaturahmi dengan para alumni, dosen, dan mahasiswa Fakultas Perhutanan UGM, Presiden Joko Widodo menyinggung soal besarnya anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk perhutanan.
Presiden mengungkapkan, tidak ada yang membuahkan hasil berupa hutan jadi selain Hutan Wanagama (Yogyakarta) dan Hutan Getas-Ngandong (perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur).
Baca: Ombudsman Duga Banyaknya Pemilik Tanah di Pulau Pari Untuk Mengakali Batas Kepemilikan Lahan
"Artinya apa? Sebenarnya kita bisa. Anggaran di LHK itu besar sekali. Jika tidak kita bangun hutan-hutan itu, nanti hutan konservasi habis. Kita bisa tetapi tidak mau mengerjakan," ujar Presiden sesuai keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan, Selasa (19/12/2017).
Saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah, Presiden Jokowi menemukan banyaknya lahan yang subur, tetapi justru lahan-lahan itu ditelantarkan.
Ia pun menceritakan program pemerintah mengenai perhutanan sosial.
Baca: Pengobatan Pasien Difteri Bisa Habiskan Biaya Hingga Rp 30 Juta
Menurutnya, masyarakat harus diberikan kesempatan untuk dapat mengelola lahan agar menjadi lebih produktif.
"Lahannya ada, rakyat yang menanam, dan mereka harus dikorporasikan, harus menjadi sebuah kelompok yang besar. Dari sanalah rakyat menjual ke sektor hilir seperti pabrik mebel. Cara-cara itu yang saya tangkap di negara-negara Skandinavia," kata Presiden.
Presiden pun memastikan bahwa ia akan terus mengawasi urusan perhutanan ini mengingat anggaran besar yang dimiliki LHK.
"Ini akan saya kejar terus. Harus jadi barang karena triliunan dan bertahun-tahun. Artinya mulai saat ini, uang itu harus jadi," kata Presiden.
