Pergantian Panglima TNI
Empat Truk Terparkir di Rumah Dinas, Barang Pribadi Gatot Nurmantyo Dipindahkan
Hadi Tjahjanto resmi menjabat Panglima TNI menggantikan Gatot Nurmantyo setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hadi Tjahjanto resmi menjabat Panglima TNI menggantikan Gatot Nurmantyo setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (8/12/2017) petang.
Gatot pun melepaskan satu per satu hak yang didapatnya selaku Panglima TNI, di antaranya rumah dinas.
Pantauan Tribun, empat truk TNI warna hijau terparkir di samping rumah dinas Panglima TNI di Jalan Diponegoro nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu.
Keempat truk tersebut telah sejak tiga hari lalu digunakan sebagai transportasi untuk mengangkut sejumlah barang pribadi Gatot dari rumah dinas.
Menurut salah seorang sumber, truk kompi tersebut digunakan untuk pindahan barang-barang Gatot.
Menurutnya, truk kompi tersebut tidak biasanya berada di sana dan telah terlihat selama tiga hari ke belakang.
"Kata yang loreng-loreng itu buat pindahan barang-barang Jenderal, udah tiga hari ini di sana," ungkap sumber tersebut.
Baca: Menteri Jonan Gagal ke Pulau Enggano, Pesawatnya Kembali Lagi ke Bandara Fatmawati Bengkulu
Namun sumber tersebut tidak pernah melihat proses pengangkutan barang karena proses pemindahan tersebut dilakukan dalam halaman rumah.
Menurut sumber lain, biasanya tempat parkir tersebut diisi oleh bus jemaah pengajian yang kerap mengadakan pengajian di rumah Gatot setiap Kamis malam Jumat.
"Nggak pernah ada (truk) ya sesekali sih ada, biasanya paling bus-bus pengajian, Pak Gatot kan kentel Islam nya, orang Tegal," ungkap sumber tersebut.
Beberapa mobil berpelat hitam dan merah tampak terparkir di depan rumah berlantai dua tersebut.
Tembok pagarnya berwarna kuning gading dan abu-abu. Besi pagar rumahnya berwarna putih.
Samping rumah tersebut berhadapan langsung dengan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.
Di samping rumah tersebut terparkir empat truk kompi TNI.
Terlihat dua buah CCTV terpasang di sekitar pagar ke arah Taman Suropati.
Pagar sampingnya tertutup oleh tanaman.
Seorang berseragam dinas berwarna hijau tua tengah mengobrol dengan seorang lelaki berkaos putih polos di kawasan Taman Suropati.
Baca: Pengacara Novanto, Maqdir Ismail Lemas Ditinggal Otto Hasibuan dan Fredrich Yunadi
Tak jauh dari mereka berdua, tampak empat orang anggota TNI berseragam hijau loreng tengah bercengkerama di dalam kawasan Taman Suropati.
Keempatnya bercengkerama dalam bahasa Jawa.
Salah seorang di antaranya tengah menelpon seseorang.
"Ini lagi di rumah Panglima, ya.. ya.. Terimakasih ya.." kata salah seorang anggota.
Salah seorang anggota lain berjalan menghampiri anggota yang berseragam dinas hijau tua.
"Dan, ini barang-barangnya pasukan gimana, Dan?" kata anggota tersebut.
Namun percakapan selanjutnya tidak terdengar karena arus lalu lintas yang cukup padat di kawasan Taman Suropati sore itu.
Dua unit mobil kompi yang tadinya terparkir di samping rumah Gatot tampak melaju sekitar pukul 16.00 WIB.
Sebuah mobil lainnya tampak meninggalkan tempat sekitar pukul 17.00. Semua anggota TNI tersebut juga meninggalkan tempat.
Sementara itu, di kawasan Taman Suropati tampak warga yang tengah menikmati waktu sorenya.
Langit agak mendung dan burung-burung di taman itu tampak masuk ke dalam sangkar kayu yang disediakan di sana.
Lalu lintas semakin sore semakin padat oleh kendaraan bermotor.
Baca: KPK Heran Barang Bukti Setya Novanto Ada yang Bersifat Sangat Rahasia
Sepasang suami istri tampak tengah berfoto di depan air mancur Taman Suropati.
Seorang perempuan paruh baya berbaju olahraga tengah berlari mengelilingi taman.
Ada juga warga yang tengah duduk di salah satu bangku di taman tersebut.
Beberapa anak muda terlihat tengah berbincang di depan sebuah kamera bertripod.
Beberapa pasangan muda-mudi tampak asyik berbincang sambil berjalan-jalan di sekitar taman.
Beberapa anak kecil juga tampak tengah menikmati sore bersama orang tuanya.
Ada juga anak-anak yang tengah sibuk memainkan ponselnya.
Semakin sore, Taman Suropati semakin ramai oleh pengunjung.
Apa kata mereka tentang pergantian Panglima TNI?
Salah seorang warga yang tengah menunggu istrinya yang bekerja di Bapenas pulang, Lukman mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui soal pensiunnya Jenderal Gatot dan digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto dari berita online.
Lukman berpendapat bahwa pergantian tersebut adalah hal yang wajar.
"Suatu hal yang biasa dalam organisasi adanya pergantian karena pensiun, karena memang sudah waktunya. Kecuali kalo diganti di tengah jalan diberhentikan itu pasti ada kasus apa. Artinya, normal-normal aja," ungkap pegawai salah satu bank swasta tersebut.
Lukman sempat berkomentar tentang rumor yang mengatakan bahwa Gatot terjun di politik.
Selain itu ia menilai, sejauh ini kinerja Jenderal Gatot sudah bagus mengingat perbaikan alutsista dan pembebasan sandera di Irian Jaya yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Ya kalo soal di luar itu, dia agak sedikit berpolitik ya kan, agak sedikit berbeda dari pemerintahan. Jadi panglima emang bagus sih, bisa membebaskan yang di Irian Jaya. Itu kan prestasi, alutsista kita juga kan majunya pesat," kata warga Jatinegara tersebut.
Lukman berharap ke depannya, panglima baru Marsekal Hadi Tjahjanto tidak berpolitik.
"Buat panglima yang baru, mestinya tidak berpolitik ya, harus netral. Terutama Angkatan Udara, Angkatan Laut itu harus diperkuat, apalagi poros maritim ya kan. Terutama kapal-kapal itu, PT. PAL, itu harus cepat itu kapal-kapal patrolinya. Angkatan udara apalagi, pesawatnya sangat kurang, buat ngawasin se-Indonesia ini, pesawatnya udah tua-tua," harap Lukman.
Di sisi lain, seorang pedagang di sekitar Taman Suropati yang telah berjualan sejak tahun 1999, Tumari mengungkapkan dirinya mendengar kabar pensiunnya Jenderal Gatot justru dari pedagang sekitar.
"Ya tahu, beberapa hari ini lah dari pedagang-pedagang," ungkap pedagang tahu gejrot tersebut.
Ia sendiri tidak bisa menilai kinerja Gatot selama ini.
"Kalo masalah itu nggak ngerti yak," kata Tumari.
Tumari berharap, Panglima baru TNI dapat meningkatkan pertahanan dan keamanan di Indonesia.
"Lebih aman. Kalo bisa jangan kendor lah," ungkap Tumari.
Senada dengan Tumari, Iman yang merupakan salah satu pedagang asongan juga beharap agar Panglima baru TNI dapat bekerja lebih baik lagi.
"Ya pengennya sih, semoga bisa lebih baik lagi lah keamanannya, mudah-mudahan makin aman," ungkap Iman yang baru berdagang asongan di sekitar Taman Suropati sejak enam bulan ke belakang. (Gita Irawan/Tribunnews.com)